
Pantau - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan bahwa TNI AD siap mengirim pasukan ke Gaza untuk menjalankan misi perdamaian, menyusul komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam KTT ASEAN.
Respons TNI AD atas Komitmen Presiden
Maruli menyampaikan kesiapan tersebut saat ditemui di markas Batalyon Polisi Militer Angkatan Darat (Yonpomad), Jonggol, Kabupaten Bogor, pada hari Selasa.
"Itu kan sudah ada declare-nya dari presiden, bahwa kita Indonesia akan siap untuk itu. Ya kami sudah coba tata-tata sampai gimana kalau misalnya itu keputusan itu ada perintah untuk dilaksanakannya, kami siap," ungkapnya.
Maruli menambahkan bahwa TNI memiliki banyak pengalaman dalam misi perdamaian internasional dan diyakini mampu beradaptasi dengan cepat di wilayah konflik.
"Jadi kultur kita beda dengan kultur-kultur tentara lain, sehingga kita bisa cukup dipandang baik di luar," ia mengungkapkan.
Ia menilai karakter prajurit TNI yang ramah dan pendekatan berbasis budaya menjadi salah satu keunggulan dalam pelaksanaan operasi militer selain perang (OMSP).
Meski telah menyatakan kesiapan, TNI AD saat ini masih menunggu keputusan resmi dari Presiden dan Kementerian Pertahanan.
Kesiapan Satuan Tugas Gabungan TNI
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyebut bahwa TNI telah menyiapkan satuan tugas gabungan yang memiliki berbagai kemampuan khusus.
"Pasukan yang kemungkinan akan dilibatkan, dapat terdiri dari unsur Satgas gabungan TNI yang memiliki kemampuan Zeni Konstruksi kaitannya dengan pembenahan infrastruktur, dukungan kesehatan lapangan, rehabilitasi aspek psikologi," jelas Freddy kepada Antara di Jakarta pada Senin, 27 Agustus.
Ia menekankan pentingnya peran satuan Zeni TNI AD untuk membantu pemulihan infrastruktur yang rusak akibat konflik di Gaza.
Selain itu, tenaga kesehatan TNI akan dikerahkan untuk memberikan layanan medis, termasuk dukungan psikologis bagi para korban perang.
Freddy juga menyampaikan bahwa pasukan pengamanan akan turut diterjunkan guna menjamin keamanan selama pelaksanaan misi perdamaian.
Meskipun berbagai unsur telah dipersiapkan, Freddy memastikan bahwa pengiriman pasukan tetap menunggu arahan resmi dari pemerintah pusat.
"Intinya, TNI siap melaksanakan setiap keputusan pemerintah dengan profesional, proporsional, dan tetap menjunjung tinggi prinsip perdamaian serta kepentingan nasional Indonesia, berdasarkan pada legal standing nasional dan internasional," ungkapnya.
- Penulis :
- Arian Mesa










