billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Pimpin Komite Harmonized System WCO, Tegaskan Peran Strategis di Kancah Internasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Indonesia Pimpin Komite Harmonized System WCO, Tegaskan Peran Strategis di Kancah Internasional
Foto: (Sumber: Dengan dukungan dari berbagai negara, Indonesia terpilih menjadi chairperson HSC dalam HSC ke-76 di Brussels, Belgia pada 15-26 September 2025..)

Pantau - Delegasi Indonesia resmi terpilih sebagai Chairperson Harmonized System Committee (HSC) dalam pertemuan ke-76 yang diselenggarakan oleh World Customs Organization (WCO) di Brussels, Belgia, pada 15–26 September 2025.

Indonesia Terpilih Pimpin HSC Selama Dua Sesi

Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari 72 negara anggota, satu Customs and Economic Union, serta beberapa pengamat seperti Hong Kong, Makau, dan International Chamber of Commerce (ICC).

Delegasi Indonesia, Taufik Ismail, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Balai Laboratorium Bea Cukai Kelas I Jakarta, terpilih sebagai Chairperson HSC menggantikan Tom Beris dari US Customs and Border Protection.

Pemilihan pimpinan ini merupakan agenda penting dalam pertemuan yang juga membahas 71 agenda klasifikasi barang dan menghasilkan 40 keputusan klasifikasi, dua amandemen HS 2022 explanatory notes, serta 21 classification opinions baru.

Taufik Ismail akan memimpin HSC dalam dua periode mendatang, yaitu sesi ke-77 dan ke-78.

Pemilihan ini berdasarkan proposal dari delegasi Vietnam dan mendapat dukungan luas dari berbagai negara, termasuk Kolombia dan Thailand.

Selain Indonesia, Laila Jensen dari Denmark terpilih sebagai First Vice-Chairperson dan Jingwan Chen dari Tiongkok sebagai Second Vice-Chairperson.

Bukti Profesionalisme dan Pengakuan Dunia terhadap Bea Cukai Indonesia

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menyatakan bahwa terpilihnya Indonesia mencerminkan kepercayaan komunitas internasional terhadap kapabilitas Bea Cukai.

"Terpilihnya Indonesia sebagai Chairperson HSC menandakan kepercayaan komunitas pabean internasional terhadap profesionalisme dan kapabilitas Bea Cukai. Ini bukan hanya kehormatan, tapi juga tanggung jawab besar untuk menjaga integritas sistem klasifikasi barang dunia," ungkapnya.

HSC adalah komite utama di bawah WCO yang memiliki peran vital dalam pengembangan dan interpretasi harmonized system (HS), sistem klasifikasi barang yang menjadi acuan global dalam perdagangan internasional.

Keputusan yang dihasilkan oleh HSC menjadi rujukan dalam kebijakan fiskal dan non-fiskal di seluruh administrasi kepabeanan dunia.

Menurut Budi, posisi strategis sebagai Chairperson memberikan peluang besar bagi Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional di sektor klasifikasi barang.

"Sebagai Chairperson, Indonesia memiliki peran sentral dalam memimpin 162 negara contracting party HS Convention. Ini membuka ruang bagi Bea Cukai untuk berkontribusi aktif dalam pembahasan isu-isu strategis serta memperjuangkan kepentingan nasional, khususnya dalam mendorong posisi klasifikasi yang selaras dengan kebijakan fiskal Indonesia," ia menegaskan.

Keterlibatan aktif ini sejalan dengan visi Bea Cukai untuk menjadi world-class customs and excise administration.

"Keaktifan Bea Cukai di level internasional bukan hanya soal reputasi, tapi juga bentuk kontribusi Indonesia dalam menciptakan sistem perdagangan global yang adil, transparan, dan harmonis," tambah Budi.

Dengan kepemimpinan Indonesia di HSC, diharapkan kerja sama antarnegara dalam klasifikasi barang semakin solid, penerimaan negara lebih optimal, potensi sengketa berkurang, dan peran Indonesia dalam forum global semakin diperkuat.

Bea Cukai berkomitmen membawa semangat "collaborate and innovate" dalam mewujudkan institusi kepabeanan dan cukai yang terkemuka secara global.

Penulis :
Ahmad Yusuf