
Pantau - Rencana kenaikan tarif Transjakarta mendapat dukungan dari anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, yang menyebut langkah ini sebagai strategi penting untuk menjamin keberlangsungan transportasi publik di ibu kota.
"Keputusan ini bukan semata soal menaikkan tarif, tetapi tentang memastikan keberlangsungan dan peningkatan kualitas sistem transportasi publik kita," ungkap Kenneth.
Ia mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang tengah mempertimbangkan untuk menaikkan tarif layanan bus Transjakarta.
Menurut Kenneth, saat ini Transjakarta masih sangat bergantung pada subsidi dari Pemprov DKI, dengan beban subsidi yang mencapai lebih dari Rp9.000 per penumpang.
Kenaikan Tarif Harus Bertahap dan Transparan
Kenneth menjelaskan bahwa model tarif yang ada saat ini tidak mencerminkan mekanisme pemulihan biaya yang sehat dalam jangka panjang.
"Model tarif seperti ini kurang mencerminkan pemulihan biaya yang sehat dalam jangka panjang. Jika subsidi terus dibiarkan tanpa evaluasi, dikhawatirkan akan mengganggu kemampuan pemerintah dalam menjaga kualitas layanan, memperluas jaringan, dan menambah armada baru," ujarnya.
Meski demikian, ia menekankan bahwa kenaikan tarif harus dilakukan secara bertahap dan harus dibarengi dengan peningkatan mutu layanan.
Ia juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap masyarakat berpenghasilan rendah agar tidak terdampak secara langsung.
Kenneth mendorong Pemprov DKI untuk bersikap terbuka dalam menyampaikan alasan kebijakan tersebut kepada masyarakat.
"Warga harus tahu bahwa kenaikan ini bukan semata untuk meningkatkan pendapatan, tetapi untuk memperkuat sistem, mulai dari peremajaan armada, termasuk bus listrik, pemeliharaan halte, peningkatan frekuensi layanan, hingga perluasan rute ke wilayah yang belum terjangkau," jelasnya.
Usulan Fasilitas Gratis dan Solusi Jangka Panjang
Kenneth juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan kebijakan tarif melalui dialog publik dan pengawasan yang transparan.
Ia mengingatkan bahwa kenaikan tarif bukan satu-satunya cara untuk memperbaiki sistem transportasi.
Menurutnya, pemerintah harus tetap mencari cara untuk meningkatkan efisiensi, seperti melalui digitalisasi sistem tiket, optimasi rute, dan integrasi antarmoda.
Selain itu, Kenneth mendorong kerja sama dengan pihak swasta untuk memperoleh pendapatan non-tarif (non-farebox) agar beban tarif tidak dibebankan seluruhnya kepada masyarakat.
Sebagai bagian dari dukungannya terhadap pendidikan, Kenneth mengusulkan agar guru diberikan fasilitas naik Transjakarta secara gratis.
Ia menyebut hal ini sebagai bentuk penghargaan terhadap peran guru dalam membangun masa depan generasi muda Jakarta.
"Memberikan akses gratis bagi tenaga pendidik tidak hanya membantu meringankan beban ekonomi mereka, tetapi juga mendorong peningkatan penggunaan transportasi umum di kalangan aparatur pendidikan," tutup Kenneth.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










