
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung kesiapan pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) di SMA Negeri 1 Pandaan, Kabupaten Pasuruan, menjelang pelaksanaan pada 3 November 2025.
"Hari ini saya ingin memastikan seluruh kesiapan menjelang TKA pada tanggal 3 November besok. Mulai dari listrik, jaringan internet, juga kesiapan mental para siswa," ujarnya saat kunjungan lapangan.
TKA merupakan program baru dari pemerintah pusat yang meskipun tidak menjadi penentu kelulusan, namun hasilnya dapat dijadikan dasar seleksi masuk perguruan tinggi, terutama melalui jalur prestasi.
TKA Bersifat Opsional, Tapi Dianggap Strategis
Khofifah meminta perhatian penuh dari kepala cabang dinas, kepala sekolah, dan para guru dalam mendukung pelaksanaan TKA.
Ia menginstruksikan Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk memastikan kestabilan jaringan internet di seluruh sekolah pelaksana, serta menyiapkan genset sebagai antisipasi jika terjadi pemadaman listrik.
"Melalui Pak Kadisdik Jatim, saya minta agar dipastikan provider pendukung jaringan internetnya, di semua sekolah pelaksana TKA untuk tetap terjaga kestabilan jaringannya," kata Khofifah.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan genset, terutama bagi sekolah-sekolah yang berada di wilayah rawan pemadaman listrik.
Kebijakan TKA diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 9 Tahun 2025.
Tes ini bersifat opsional dan bertujuan mengukur capaian akademik siswa dari jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
TKA juga dapat digunakan untuk:
- Seleksi pendidikan lanjutan
- Penyetaraan hasil belajar
- Peningkatan kualitas penilaian
390 Ribu Lebih Peserta TKA di Jawa Timur
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menyampaikan bahwa TKA akan menjadi alat penting untuk mengukur efektivitas pembelajaran di sekolah.
"Kita berharap bahwa nanti seperti dulu, kita bisa tahu potensi anak-anak kita sampai di mana dalam menyerap ilmu pada proses pendidikan itu sendiri," ujarnya.
Di Jawa Timur, total satuan pendidikan (satpen) yang menjadi pelaksana TKA mencapai 4.323 sekolah.
Jumlah peserta TKA tercatat sebanyak 390.186 orang, dengan rincian:
- 171.502 siswa jenjang SMA
- 218.401 siswa jenjang SMK
- 283 siswa jenjang SMALB
- 16.326 peserta dari Paket C
Gubernur Khofifah berharap TKA dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi pengembangan sistem penilaian pendidikan di Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Yohan










