
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menyatakan optimisme bahwa anggaran perlindungan sosial (Perlinsos) dapat ditingkatkan menjadi Rp1.000 triliun pada tahun 2026 guna memperkuat program pemberdayaan masyarakat.
"Hari ini (anggaran Perlinsos) Rp508 triliun. Idealnya dengan efisiensi, dengan mengubah orientasi, menggeser bansos-bansos yang tidak tepat sasaran kita bisa yakin tahun kedua ini Rp1.000 triliun akan menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat", ungkap Muhaimin.
Penambahan anggaran tersebut dinilai bisa diperoleh dari sisa anggaran negara hasil efisiensi kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Fokus pada Pemberdayaan Berkelanjutan
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, anggaran Perlinsos telah ditetapkan sebesar Rp508,2 triliun.
Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 8,6 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp468,1 triliun.
Muhaimin menjelaskan bahwa selama ini fokus anggaran Perlinsos masih bersifat karitatif, seperti bansos sembako, yang hanya bersifat jangka pendek.
Ia menekankan perlunya perubahan paradigma menuju pemberdayaan berkelanjutan melalui bantuan produktif.
"Setiap rupiah yang dikeluarkan dari anggaran negara harus berorientasi pada pemberdayaan masyarakat", tegasnya.
Tujuan dari pendekatan baru ini adalah mewujudkan kemandirian masyarakat miskin secara berkelanjutan.
Sinergi Lintas Instansi dan Amanat Presiden
Muhaimin menegaskan bahwa paradigma baru ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Kemenko Pemberdayaan Masyarakat.
Presiden mengamanatkan dua hal utama, yakni memutus mata rantai kemiskinan dan menciptakan bangsa yang berdikari.
Selain itu, Presiden juga menginstruksikan agar Kemenko Pemberdayaan Masyarakat menjalankan prinsip ekonomi konstitusi, yaitu memanfaatkan sumber daya negara sebesar-besarnya untuk memajukan kehidupan masyarakat miskin.
Muhaimin juga menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi.
"Kementerian/lembaga serta pemerintah daerah harus terus bersinergi agar pemberdayaan maksimal, pemberdayaan masyarakat dengan memaksimalkan anggaran yang ada", ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan









