
Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mengerahkan dua alat berat jenis ekskavator untuk melakukan normalisasi sungai di Kabupaten Tolitoli pascabanjir.
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menyampaikan bahwa ekskavator tersebut telah digunakan untuk menormalisasi Sungai Dadakitan dan Sungai Lembah di Kecamatan Baolan.
"Insya Allah hari ini ada tambahan dua alat berat lagi untuk melaksanakan pekerjaan normalisasi sungai di Kelurahan Tuweley Baolan," ungkapnya.
Bantuan Logistik dan Pelayanan Air Bersih untuk Korban Banjir
Selain pengerahan alat berat, BPBD Sulteng juga mengirimkan bantuan logistik kepada BPBD Tolitoli untuk segera disalurkan kepada masyarakat terdampak banjir.
"Jadi, ada bantuan mobil tangki milik BPBD Sulteng memberikan pelayanan air bersih dan membersihkan rumah warga," ia mengungkapkan.
Berdasarkan laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tolitoli, banjir yang terjadi pada 26 Oktober 2025 telah berdampak pada 1.345 rumah di lima kelurahan.
Sebanyak 139 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat genangan yang merendam permukiman mereka.
Berikut rincian wilayah terdampak:
- Kelurahan Tuweley: 328 rumah terdampak, 110 KK mengungsi.
- Kelurahan Baru: 307 rumah terdampak, 5 KK mengungsi.
- Kelurahan Tambun: 249 rumah terdampak, 24 KK mengungsi.
- Kelurahan Nalu: 215 rumah terdampak.
- Kelurahan Panasakan: 246 rumah terdampak.
Status Tanggap Darurat Ditetapkan Selama Tujuh Hari
Pemerintah Kabupaten Tolitoli menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama tujuh hari, terhitung mulai 27 Oktober hingga 7 November 2025.
Langkah ini dilakukan untuk mempercepat penanganan dan pemulihan dampak bencana bagi masyarakat yang terdampak.
- Penulis :
- Aditya Yohan









