
Pantau - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meraih penghargaan DPD RI Awards 2025 dalam kategori Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan, sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam membangun sistem perlindungan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras seluruh elemen di Jawa Timur yang terus berkomitmen memperkuat perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. Ini adalah hasil sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan," ungkap Khofifah.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, kepada Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang mewakili Khofifah dalam acara yang digelar Selasa, 28 Oktober 2025, di The Tribrata Hotel & Convention Center, Dharmawangsa, Jakarta.
Komitmen Perlindungan Anak Diperkuat lewat Program dan Sinergi
DPD RI menilai Khofifah memiliki komitmen kuat dalam memperluas akses perlindungan anak, meningkatkan kualitas layanan bagi anak dan perempuan, serta mendorong kemandirian sosial dan ekonomi perempuan di Jawa Timur.
Sejak tahun 2021, Pemprov Jawa Timur telah meraih predikat Provinsi Layak Anak (Provila) dari Kementerian PPPA, yang terus dipertahankan melalui koordinasi lintas kabupaten/kota dan pelaksanaan program perlindungan anak secara konsisten.
Pada tahun 2025, Jawa Timur kembali menerima penghargaan Provila, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen menjadikan daerah ramah anak.
Seluruh 38 kabupaten/kota di Jawa Timur telah masuk dalam pemeringkatan Kota Layak Anak (KLA) dengan kategori tertinggi — Utama, Nindya, dan Madya — tanpa satu pun berada di tingkat Pratama.
"Sejak awal, isu perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan merupakan prioritas utama dalam pembangunan sosial di Jawa Timur," tegas Khofifah.
MPLS RAMAH dan Ekonomi Perempuan Jadi Pilar Pemberdayaan
Komitmen Pemprov Jatim juga diwujudkan melalui program struktural dan program langsung yang menyentuh kebutuhan nyata masyarakat.
Salah satu program unggulan adalah MPLS RAMAH (Ramah, Edukatif, Inklusif, Partisipatif, Adaptif) yang dirancang untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dari kekerasan dan kampanye antiperundungan.
"Saya selalu tegaskan kepada seluruh kepala daerah agar anak-anak memiliki ruang bermain yang aman, pelayanan kesehatan terpadu untuk balita, sekolah yang antiperundungan, dan mekanisme perlindungan anak yang responsif," kata Khofifah.
Di bidang pemberdayaan perempuan, Khofifah menekankan pentingnya memperluas partisipasi perempuan dalam ekonomi produktif melalui pengembangan wirausaha, pelatihan vokasi, dan penguatan kelompok usaha perempuan.
"Begitu juga terkait pemberdayaan perempuan bukan hanya tentang kesetaraan, tetapi juga tentang memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi keluarga," tambahnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf










