billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Yusril Ihza Mahendra Terima Gelar Adat Datok Seri Indra Nara Wangsa dari Lembaga Adat Melayu Lingga

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Yusril Ihza Mahendra Terima Gelar Adat Datok Seri Indra Nara Wangsa dari Lembaga Adat Melayu Lingga
Foto: (Sumber: Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menerima gelar adat Datok Seri Indra Nara Wangsa dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, dalam upacara adat di Lingga, Selasa (28/10/2025). (ANTARA/HO-Kemenko Kumham Imipas RI).)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menerima gelar adat Datok Seri Indra Nara Wangsa dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, dalam sebuah upacara adat yang berlangsung pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Gelar tersebut diberikan sebagai penghargaan atas kiprah panjang Yusril dalam bidang hukum nasional dan pengabdiannya terhadap bangsa, khususnya dalam menegakkan keadilan dan menjunjung nilai luhur budaya Melayu.

Gelar Datok Seri Indra Nara Wangsa memiliki makna sebagai pemimpin yang mulia dan gagah berani dalam menegakkan hukum dan keadilan.

Dalam keterangannya dari Jakarta pada Kamis (30/10), Yusril menyampaikan rasa terima kasih dan harunya atas kehormatan tersebut.

"Gelar ini bukan sekadar kehormatan pribadi, melainkan juga amanah agar saya terus menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan keluhuran adat Melayu dalam setiap langkah pengabdian," ujar Yusril.

Upacara Adat Penuh Makna, Jadi Simbol Pengakuan Budaya dan Penegakan Hukum

Penganugerahan gelar adat ini dianggap sebagai bentuk pengakuan masyarakat adat terhadap peran pemerintah dalam menegakkan hukum yang adil serta memperkuat budaya sebagai fondasi moral bangsa.

Prosesi upacara adat di Lingga dihadiri oleh para tokoh masyarakat, pemangku adat, serta jajaran pemerintah daerah.

Acara ditutup dengan pembacaan doa adat dan tepuk tepung tawar, sebagai simbol restu, penyucian, dan penghormatan kepada Yusril sebagai penerima gelar kehormatan.

Upacara adat ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Yusril ke Pulau Lingga, yang dikenal sebagai "Negeri Bunda Tanah Melayu", wilayah bekas pusat Kesultanan Riau-Lingga dengan kekayaan sejarah dan budaya Melayu yang kuat.

Telusuri Jejak Budaya Melayu, Eratkan Hukum dan Karakter Bangsa

Selama kunjungan di Pulau Lingga, Yusril juga mengunjungi beberapa situs penting sejarah dan budaya, di antaranya:

  • Masjid Sultan,
  • Makam Sultan Mahmud Riayat Syah,
  • Makam Bukit Cengkeh,
  • Museum Bukit Linggam Cahaya,

serta menyaksikan pertunjukan permainan tradisional gasing yang melambangkan ketekunan dan kearifan lokal.

Kunjungan ini menjadi simbol kesinambungan antara pelestarian budaya dengan pembinaan karakter bangsa, terutama dalam memperkuat sistem hukum nasional yang berakar pada nilai keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan.

Agenda ini juga merupakan kelanjutan dari lawatan Yusril ke Pulau Penyengat, dalam upaya menelusuri jejak sejarah dan nilai luhur dalam pembentukan hukum dan peradaban bangsa.

Penulis :
Ahmad Yusuf