
Pantau - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim mendesak agar ritel modern memberikan ruang etalase khusus bagi produk UMKM sebagai bentuk keberpihakan terhadap pelaku usaha kecil.
Ia menilai ritel modern belum maksimal dalam memberi akses pasar bagi UMKM, sehingga dibutuhkan komitmen nyata dalam memperkuat kemitraan yang adil.
Menurut Chusnunia, pelatihan manajemen usaha bagi UMKM juga harus difasilitasi secara serius untuk meningkatkan daya saing mereka di tengah dominasi industri besar.
Kemitraan Berbasis Ekosistem untuk Keadilan Ekonomi
Chusnunia menekankan perlunya sistem distribusi terpadu yang memungkinkan pelaku UMKM mendapat peluang setara dalam rantai pasok ritel modern.
Ia menegaskan, "Kuncinya adalah kolaborasi dan keberpihakan yang cerdas. Kita tidak anti industri besar, tapi kita ingin memastikan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan prinsip keseimbangan dan keadilan sosial," ungkapnya.
Ia menyebut banyak pelaku UMKM terpinggirkan karena kuatnya dominasi jaringan ritel besar dan terbatasnya akses mereka terhadap pasar yang lebih luas.
Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, yang menyebut keberadaan ritel modern bisa mematikan UMKM, menurut Chusnunia merupakan kritik membangun.
UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Chusnunia menilai perlu adanya evaluasi arah kebijakan ekonomi nasional agar keseimbangan antara usaha besar dan kecil bisa terwujud.
"Ekonomi kita bisa tumbuh secara lebih adil dan berkelanjutan," ia mengungkapkan.
Ia menambahkan, UMKM telah terbukti menjadi lumbung ekonomi rakyat dan penyangga ketahanan nasional, terutama saat terjadi krisis ekonomi.
Ia juga menekankan pentingnya meritokrasi dalam pembangunan ekonomi.
"Siapa pun yang berinovasi, bekerja keras, dan berkontribusi nyata, harus mendapat ruang tumbuh yang setara," ujarnya.
"Bukan sekadar siapa yang besar dan punya modal," tambahnya.
- Penulis :
- Arian Mesa










