
Pantau - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menjalin kerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM guna memperkuat mitigasi bencana geologi di wilayah rawan bencana tersebut.
Kerja sama ini difokuskan pada penguatan sistem peringatan dini (early warning system/EWS) dan peningkatan sinergi antarlembaga dalam menghadapi potensi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan aktivitas vulkanik.
Pentingnya Sistem Peringatan Dini dalam Mitigasi Bencana
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A. Lamadjido, menegaskan bahwa sistem peringatan dini merupakan strategi utama untuk mengurangi risiko bencana di wilayah Sulteng.
"EWS sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mempercepat respons terhadap potensi bencana," ungkapnya.
Menurut Reny, koordinasi dengan PVMBG telah dilakukan melalui rapat mitigasi bencana geologi sebagai langkah awal membangun sinergi dan memperkuat mitigasi yang berbasis sains dan teknologi.
Ia juga menyampaikan apresiasinya atas penambahan fasilitas pemantauan aktivitas Gunung Colo di Kabupaten Tojo Una-Una, yang dinilai sebagai bentuk nyata dari penguatan sistem pemantauan di daerah rawan.
Klasifikasi Bencana Geologi Bertambah, Sinergi Diperluas
Kepala PVMBG, Prihatin Hadi Wijaya, menjelaskan bahwa klasifikasi bencana geologi di Indonesia kini bertambah dari empat menjadi sembilan jenis berdasarkan hasil evaluasi dan riset nasional.
"Empat matra sebelumnya mencakup gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah. Kini ditambah lima matra baru, yaitu amblesan tanah, semburan gas, semburan lumpur, likuefaksi, dan abrasi pantai," ungkapnya.
Prihatin juga berharap agar kerja sama antara PVMBG dan Pemprov Sulteng dapat diperkuat melalui perjanjian kerja sama yang melibatkan juga perguruan tinggi untuk memperluas riset dan pengembangan teknologi mitigasi.
Langkah ini dinilai penting mengingat posisi geografis Sulawesi Tengah yang berada di jalur seismik aktif dan memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana geologi.
- Penulis :
- Arian Mesa









