
Pantau - Sebanyak 20 anak di RT 18, Cakung Timur, Jakarta mengalami gangguan kesehatan yang diduga terkait uji coba operasional RDF Plant Rorotan sejak Oktober 2025.
Keluhan warga muncul akibat dugaan pencemaran udara dari fasilitas tersebut yang disebut belum memenuhi standar operasional prosedur (SOP) dan menimbulkan dampak langsung terhadap lingkungan sekitar.
Ketua RT 18, Wahyu Andre Maryono, mengungkapkan bahwa sebagian besar korban adalah anak-anak dengan gejala beragam.
"Betul ada 20 orang warga saya yang mengalami beragam penyakit terkait udara. Itu baru warga RT saya, belum dari wilayah lain," ujarnya.
Anak-anak Alami Batuk, ISPA, dan Sakit Mata
Dari hasil pendataan warga, anak-anak yang terdampak mengalami keluhan seperti batuk pilek, muntah, sakit mata, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Berikut sebagian daftar anak yang sakit beserta gejalanya:
- NT (4): batuk pilek dan sakit mata
- KN (2): sakit mata dan batuk pilek
- YN (7 bulan): muntah dan batuk pilek
- AX (9): mata merah
- IR (6): batuk pilek berlarut
- KY (2): ISPA
- MS (3): ISPA dan mata merah
- AD (7): ISPA
Wahyu menyebutkan bahwa hingga saat ini, masih ada lima anak yang belum sembuh dan terus menunjukkan gejala.
Penanganan yang dilakukan warga sejauh ini meliputi pengobatan mandiri dan membawa anak-anak ke rumah sakit terdekat.
"Kami minta ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah karena warga yang mengalami dampaknya," tegas Wahyu.
Warga Minta RDF Plant Rorotan Ditutup
Warga RT 18 dan sekitarnya telah mengajukan permintaan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menghentikan operasional RDF Plant Rorotan karena diduga melanggar SOP dan membahayakan kesehatan lingkungan.
"Kami mendesak agar RDF Plant Rorotan ditutup atau berhenti beroperasi demi menjaga kesehatan, kenyamanan, dan kualitas lingkungan hidup warga," ujar Wahyu.
Beberapa pelanggaran yang ditemukan warga di lapangan antara lain:
- Pintu gudang/pabrik tidak ditutup rapat saat aktivitas bongkar muat
- Penggunaan truk angkut sampah yang tidak sesuai standar
- Tercecernya sampah dan tumpahan air lindi di jalan lingkungan
Wahyu menegaskan bahwa operasional fasilitas ini terus menimbulkan dampak negatif dan mengganggu kenyamanan serta kesehatan warga, khususnya anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti








