
Pantau - Mantan Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan, bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto selama dua jam di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta untuk berdiskusi mengenai sejumlah program strategis pemerintahan, termasuk diplomasi luar negeri dan program-program pro rakyat.
Pertemuan atas Inisiatif Sekretariat Kabinet
Pertemuan tersebut berlangsung atas inisiatif Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.
Dalam keterangannya kepada media, Ignasius Jonan menyebut bahwa dirinya bersama beberapa pihak lain meminta waktu kepada Presiden Prabowo untuk berdiskusi dan memberikan masukan terkait program-program yang tengah dijalankan pemerintah.
"Jadi, kami sebenarnya memang juga minta waktu untuk sharing lah. Sebagai rakyat, sebagai warga negara, berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau selama ini," ungkapnya.
Pertemuan itu menurut Jonan merupakan sarana berbagi pandangan tentang arah kebijakan pemerintah bersama kementerian dan lembaga terkait.
Apresiasi Terhadap Kiprah Presiden dan Program Pro Rakyat
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah topik dibahas, mulai dari peran Presiden Prabowo dalam diplomasi internasional, pengembangan BUMN, hingga implementasi program kerakyatan.
Jonan menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif Presiden dalam memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional dan dalam mendorong partisipasi BUMN untuk kepentingan nasional.
"Kami juga sharing tentang peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri. Juga di pengembangan BUMN dan partisipasi BUMN untuk bangsa dan negara yang lebih banyak," ujarnya.
Sebagai mantan Direktur Utama PT KAI periode 2009–2014, Jonan juga menyoroti beberapa program pro rakyat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan Sekolah Rakyat yang menurutnya berpotensi memberikan dampak ekonomi berantai.
"Memang kalau diminta sempurna dari awal mungkin tidak mungkin. Tapi kan ini perbaikannya pelan-pelan, mestinya jalan sih selama ini," kata Jonan.
Ia menegaskan bahwa diskusi tersebut bersifat informal dan tidak memiliki agenda politik tersembunyi.
"Jadi diskusinya itu saja, nggak ada yang lain," ia mengungkapkan menutup pernyataannya.
- Penulis :
 - Leon Weldrick
 







