Pantau - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menargetkan pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) dapat rampung pada tahun 2026 meskipun menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait pembebasan lahan.
Pembangunan tol Getaci saat ini telah berjalan dengan skema multi years, sehingga proyek dapat terus berlangsung tanpa terpengaruh pergantian tahun anggaran.
"Proses biasa aja, nggak ada masalah tapi biasanya sih urusan di lahan. Targetnya sih kalau bisa 2026, ya pasti 2026 lah, nggak mungkin nggak lah. Tapi semua kan ada prosesnya ya," ungkapnya.
Pembangunan Bertahap dari Gedebage ke Cilacap
Pembangunan tol Getaci dilakukan secara bertahap per segmen, dimulai dari wilayah Gedebage hingga Tasikmalaya.
Setelah tahap awal selesai, proyek akan dilanjutkan menuju Cilacap sebagai bagian dari pengembangan jangka panjang.
Tol Getaci dirancang untuk terkoneksi hingga ke Yogyakarta, termasuk ke Bandara NYIA Kulonprogo, dengan membentang dari Gedebage ke Ciamis sebagai tahap awal.
"Kita enggak mau terlalu buru-buru, karena kalau buru-buru biasanya secara desain kurang bagus juga," ia mengungkapkan.
Proyek ruas Gedebage - Ciamis merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Getaci yang juga akan terhubung dengan jaringan tol NYIA Kulonprogo - Yogyakarta - Solo.
Masuk Proyek Strategis Nasional
Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap telah ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020.
Dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2021 juga ditegaskan bahwa tol Getaci merupakan infrastruktur penting yang dibangun untuk mempercepat pembangunan wilayah selatan Jawa Barat.
Dengan dukungan regulasi tersebut, pemerintah optimistis proyek ini dapat tuntas sesuai target dan memberikan dampak signifikan bagi konektivitas wilayah selatan Pulau Jawa.
- Penulis :
- Arian Mesa
