Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenag dan TNI Perkuat Sinergi Jaga Kerukunan Umat Beragama di Perbatasan Sulawesi Utara-Filipina

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Kemenag dan TNI Perkuat Sinergi Jaga Kerukunan Umat Beragama di Perbatasan Sulawesi Utara-Filipina
Foto: Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Talaud Suratno, saar menerima Kunjungan kerja Komandan Distrik Militer (Dandim) 1312/Talaud Letkol Arh Yanuar Yudistira, di Melonguane, Selasa 4/11/2025 (sumber: Kemenag)

Pantau - Kementerian Agama (Kemenag) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus memperkuat kolaborasi dalam menjaga kerukunan umat beragama di wilayah perbatasan Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, yang berbatasan langsung dengan Filipina.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Talaud, Suratno, menyampaikan bahwa sinergi dengan TNI bertujuan untuk menciptakan suasana aman dan damai di wilayah yang dikenal dengan sebutan "Bumi Porodisa".

Pernyataan ini disampaikannya saat menerima kunjungan kerja Komandan Distrik Militer (Dandim) 1312/Talaud Letkol Arh Yanuar Yudistira di Kantor Kemenag Talaud, Melonguane.

"Suatu kehormatan Pak Dandim 1312/Talaud bisa berkunjung ke Kantor Kemenag Talaud, apabila Tuhan berkenan tali silaturahmi ini selalu terjaga," ungkapnya.

Sinergi untuk Moderasi Beragama dan Deteksi Dini Konflik

Suratno menegaskan bahwa Kemenag dan TNI akan terus berkolaborasi dan bersinergi dalam menjaga, merawat, serta memupuk kerukunan antarumat beragama di perbatasan.

Ia menyebutkan bahwa sebelumnya Kemenag Talaud telah melakukan penguatan deteksi dini terhadap potensi konflik sosial di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar).

"Penguatan deteksi dini konflik sosial ini melibatkan semua agama yang ada di Kabupaten Talaud," ia mengungkapkan.

Upaya deteksi dini tersebut, menurut Suratno, harus ditopang dengan pemahaman mendalam tentang moderasi beragama oleh masyarakat perbatasan.

Ia menekankan bahwa moderasi beragama adalah kunci dalam menghindari konflik bernuansa keagamaan yang bisa mengganggu stabilitas sosial.

"Untuk itu saya mengimbau kita semua untuk lebih memahami konsep dasar moderasi beragama agar kita bisa bertindak dengan baik dan benar untuk menghindari terjadinya konflik-konflik yang tidak diinginkan," tegasnya.

Imbauan Bijak dalam Menyikapi Informasi

Dalam kesempatan yang sama, Suratno juga mengingatkan pentingnya kecerdasan digital masyarakat, khususnya dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial.

Ia mengimbau agar masyarakat mampu membedakan antara informasi hoaks atau bohong dengan berita yang benar, demi mencegah kesalahpahaman yang bisa memicu konflik.

Penulis :
Leon Weldrick