
Pantau - Pemerintah tengah merancang skema pembagian tanah kepada kelompok petani sangat miskin (desil 1) serta kelompok miskin dan rentan (desil 2), sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
Rencana tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta.
"Alat produksi (untuk rakyat) kita akan terus wujudkan, termasuk upaya menyediakan tanah untuk masyarakat petani desil 1-2. (Untuk) desil 1, kita akan dorong terbangunnya kepemilikan alat produksi kepada para petani dengan membagi-bagikan tanah-tanah untuk masyarakat desil 1 dengan teknis yang segera dimatangkan," ungkap Muhaimin.
Presiden Dorong Kemandirian Petani dan Pembatasan Impor Barang Bekas
Presiden Prabowo menjadikan pembagian tanah ini sebagai salah satu fokus pembahasan dalam rapat terbatas, guna memastikan petani memiliki akses terhadap alat dan lahan produksi secara berkelanjutan.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan petani yang mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan negara secara terus-menerus.
“Pemerintah akan terus berupaya untuk mewujudkan penguatan kemandirian petani melalui kepemilikan alat dan lahan produksi,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Presiden juga menyoroti pentingnya mendukung pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk dengan memanfaatkan fasilitas pemerintah secara maksimal.
Selain itu, Presiden menginstruksikan pembatasan impor barang-barang bekas, khususnya pakaian, karena dinilai merugikan masyarakat dan pelaku UMKM lokal.
Fokus Lain: Beasiswa untuk Pekerja Migran dan Digitalisasi UMKM
Presiden Prabowo juga membahas program pemberian beasiswa dan pelatihan bagi lulusan SMA dan SMK yang ingin bekerja ke luar negeri, sebagai bagian dari strategi peningkatan kompetensi tenaga kerja muda.
Pemerintah turut menekankan pentingnya percepatan digitalisasi untuk UMKM, serta kemudahan akses terhadap perizinan dan sertifikasi guna meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional maupun global.
Rapat Dihadiri Sejumlah Menteri Strategis
Rapat terbatas ini dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara, antara lain Menko PM Muhaimin Iskandar, Menko PMK Pratikno, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pendidikan Tinggi Brian Yuliarto, dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman.
Turut hadir pula Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, serta pejabat lainnya yang terlibat dalam pengembangan sektor pemberdayaan masyarakat dan UMKM.
- Penulis :
- Aditya Yohan







