Pantau - Pembina Solidaritas Perempuan untuk Indonesia Kabinet Merah Putih (Seruni KMP), Selvi Ananda Gibran Rakabuming, mengajak para pelajar di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, untuk menggunakan internet secara bijak dan bertanggung jawab agar menjadi generasi cerdas di era digital.
Edukasi Literasi Digital untuk Pelajar Papua Barat
Pesan tersebut disampaikan Selvi saat berkunjung ke SD Negeri 6 Sowi, Manokwari, bersama jajaran Seruni KMP pada Rabu (5/11/2025).
"Gunakan internet untuk hal-hal yang bermanfaat, belajar, dan mencari pengetahuan. Jadilah generasi yang cerdas dan bertanggung jawab di dunia digital," ungkap Selvi.
Ia menjelaskan bahwa internet ibarat pisau bermata dua, di satu sisi membawa banyak manfaat, namun di sisi lain memiliki potensi negatif yang harus dihindari, terutama oleh pelajar.
Selvi juga mengimbau orang tua dan pihak sekolah agar turut mengawasi penggunaan internet oleh anak-anak.
Pendampingan dari orang tua, menurutnya, penting dilakukan ketika anak menggunakan gawai.
"Sedangkan para siswa diharapkan memahami pentingnya memanfaatkan teknologi secara positif," ujar Selvi yang juga istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam kunjungannya, Selvi dan Seruni KMP menyerahkan bantuan sosial berupa 300 tas sekolah untuk siswa, 50 paket sembako untuk guru, empat sepeda bagi siswa berprestasi, serta bingkisan bagi tenaga pengajar.
Kepedulian terhadap Lingkungan dan Pendidikan
Kedatangan Selvi disambut meriah oleh para siswa melalui tarian adat khas Papua yang menggambarkan kehangatan dan semangat masyarakat setempat.
Selain memberikan edukasi literasi digital, Selvi dan rombongan juga melakukan penanaman pohon di halaman sekolah sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan dan pendidikan berwawasan hijau.
Kepala SDN 6 Sowi, Jounior Laupatty, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Selvi dan Seruni KMP yang dinilai membawa semangat baru bagi dunia pendidikan di Manokwari.
"Sekolah sangat bangga atas kehadiran Ibu Selvi dan Seruni KMP. Banyak masukan yang bisa kami tindak lanjuti, terutama terkait fasilitas ruang kelas dan pengawasan penggunaan internet di sekolah," ujarnya.
Jounior menambahkan bahwa penggunaan gawai di sekolah dibatasi hanya untuk kegiatan belajar, agar siswa tidak terpapar konten negatif dari internet.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
