
Pantau - Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa pendanaan untuk 18 proyek hilirisasi strategis yang ditargetkan berjalan pada tahun 2026 tidak mengalami kendala.
Arahan Presiden untuk Percepatan Proyek
Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Kamis, menginstruksikan para menteri terkait untuk mempercepat pelaksanaan proyek-proyek hilirisasi strategis, khususnya yang telah melewati tahap pra-studi kelayakan.
"Saya sampaikan kepada Bapak Presiden, kalau dari pendanaannya kita tidak ada masalah. Kita mempunyai pendanaan yang sangat baik, sangat solid. Kita pun melakukan rating baik oleh Pefindo, ratingnya AAA, Fitch juga AAA, rating tertinggi yang kita dapatkan. Saya laporkan itu," ungkap Rosan dalam pertemuan tersebut.
Meskipun pendanaan telah dipastikan aman, Rosan menjelaskan bahwa Danantara masih terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek dari setiap proyek.
"Kami melakukan evaluasi secara komprehensif, keseluruhan. Itu arahannya, kalau yang sudah dilakukan evaluasi secara baik, secara benar, itu sudah bisa dijalankan dulu. Jadi, kalau misalnya sudah ada, yang misalnya dari 18 itu sudah ada beberapa yang oke, baik secara finansial, secara legal, administrasi, teknologi sudah oke, itu bisa segera dijalankan," ia mengungkapkan.
Fokus Evaluasi Proyek DME
Salah satu proyek yang masih dalam tahap evaluasi adalah proyek hilirisasi dimethyl ether atau DME.
"Kami juga memastikan dulu untuk teknologinya. Teknologi yang kita utamakan, yang terbaru, dan yang paling efisien, karena DME ini dulu pernah dicoba dijalankan, sempat groundbreaking, tetapi kemudian berhenti. Nah, hal itu yang kami, kalau di Danantara, tidak ingin ada, tidak mau ada hal itu terjadi lagi. Jadi, kami benar-benar, kalau evaluasi, benar-benar secara menyeluruh sehingga saat mulai berjalan atau groundbreaking itu akan berjalan secara penuh dan sesuai dengan target-target yang dicanangkan," kata Rosan.
Proyek DME bertujuan mengolah batu bara menjadi gas DME sebagai substitusi elpiji (LPG) dan menjadi bagian penting dari agenda hilirisasi nasional.
- Penulis :
- Leon Weldrick







