
Pantau - Kepolisian akan tetap memeriksa kakak kandung dari RTA (14), remaja yang ditemukan tewas di lahan kosong kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, meskipun laporan kasus tersebut telah dicabut oleh pihak keluarga.
Pemeriksaan Tetap Dilanjutkan
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyatakan bahwa proses penyelidikan akan terus berjalan secara profesional dan proporsional.
"Ya, kita sudah berupaya untuk melakukan pemeriksaan. Jadi tunggu saja, kita pasti akan berupaya secara maksimal," ungkapnya.
Polres Metro Jakarta Selatan menegaskan komitmennya untuk menuntaskan penyelidikan, meskipun laporan kasus telah resmi dicabut pada Senin, 13 Oktober 2025.
Kepolisian sebelumnya telah memanggil kakak kandung RTA yang merupakan pemilik identitas yang digunakan oleh adiknya untuk melamar pekerjaan sebagai terapis.
Namun, panggilan pemeriksaan belum dapat dipenuhi karena yang bersangkutan tengah sakit.
Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, "Kita sudah cek identitas yang bersangkutan. NIK bersangkutan dan NIK yang dipakai pada saat pelamaran dan bekerja itu, dia menggunakan identitas palsu, yaitu identitas kakak kandungnya."
Penyelidikan Penyebab Kematian Masih Berlangsung
Pihak kepolisian saat ini masih menunggu hasil otopsi, toksikologi, dan digital forensik dari Rumah Sakit Polri serta laboratorium forensik untuk memastikan penyebab pasti kematian RTA.
Nicolas menyampaikan, "Kami tidak bisa menerka-nerka atau menduga-duga penyebab kematiannya, tapi yang menjelaskan itu adalah ahli."
Kasus ini masih berada dalam tahap penyelidikan, dan hingga kini Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa sebanyak 22 orang saksi.
Sebelumnya, polisi menemukan jasad perempuan yang diduga berprofesi sebagai terapis di lahan kosong kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Kamis, 2 Oktober 2025, sekitar pukul 05.00 WIB.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, namun terdapat luka lecet pada lengan kiri, perut kiri, dan dagu.
RTA diketahui menggunakan KTP milik kerabat keluarganya untuk melamar pekerjaan sebagai terapis sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan







