
Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menjajaki peluang kerja sama pendidikan tinggi dengan Turkmenistan, dengan fokus pada mobilitas mahasiswa dan dosen, riset bersama, serta pemberian beasiswa.
Indonesia, yang memiliki lebih dari 3.500 perguruan tinggi, terbuka untuk kolaborasi dengan Turkmenistan.
Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, menyebut potensi kerja sama di bidang pertanian dan kedokteran, serta kesiapan kementerian menyusun konsep nota kesepahaman (MoU).
Duta Besar Turkmenistan untuk Malaysia, Muhammetnyyaz Mashalov, menyebut adanya kesamaan nilai, budaya, dan agama antara kedua negara, dan menekankan pendidikan sebagai sektor strategis untuk memperkuat hubungan bilateral serta berdampak positif bagi ekonomi dan sosial.
Mashalov menyatakan dukungan Turkmenistan untuk memperluas kerja sama pendidikan dengan Indonesia, termasuk mendorong akademisi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, dan aksi iklim.
Pertemuan digelar di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, pada Kamis (6/11), di mana kedua pihak menyoroti pentingnya program joint supervision untuk studi doktoral dan penyampaian informasi beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) kepada mahasiswa Turkmenistan.
Indonesia dan Turkmenistan sepakat menambah jumlah mahasiswa Turkmenistan di Indonesia serta membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia belajar di Turkmenistan.
Kemdiktisaintek akan menindaklanjuti pertemuan ini melalui diskusi daring dan penyusunan dokumen kerja sama sebagai bagian dari diplomasi pendidikan di Asia Tengah.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








