
Pantau - Hasil survei Kedai Kopi mengungkapkan bahwa generasi milenial menjadi kelompok pendukung terbesar terhadap wacana pengangkatan mantan Presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional, dengan proporsi dukungan mencapai 80,7 persen secara keseluruhan.
Milenial Jadi Pendukung Terbesar, Generasi Z Paling Sedikit
Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menyampaikan bahwa dari total 1.231 responden, 451 pendukung berasal dari generasi milenial (usia 29–44 tahun), disusul generasi X sebanyak 381 orang (usia 45–60 tahun), dan generasi Z sebanyak 147 orang (usia 17–28 tahun).
Penolakan juga muncul dari ketiga generasi, masing-masing terdiri dari 75 suara dari generasi milenial, 73 suara dari generasi X, dan 43 suara dari generasi Z.
Dalam survei tersebut, 80,7 persen responden menyatakan setuju Soeharto dijadikan pahlawan nasional, sementara 15,7 persen tidak setuju, dan 3,6 persen menyatakan tidak tahu.
Hensat menyatakan, "Sebanyak 80,7 persen mendukung Soeharto menjadi pahlawan nasional sementara yang tidak mendukung 15,7 persen dan yang tidak tahu 3,6 persen."
Alasan Dukungan dan Penolakan Jadi Pertimbangan Sejarah
Responden yang mendukung Soeharto memberikan beberapa alasan utama, antara lain keberhasilannya membawa Indonesia swasembada pangan (78 persen), membangun bangsa (77,9 persen), menghadirkan sekolah dan sembako murah (63,2 persen), serta menciptakan stabilitas politik (59,1 persen).
Sementara itu, penolakan terhadap Soeharto didasari oleh praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (88 persen), pembungkaman kebebasan berpendapat dan pers (82,7 persen), pelanggaran HAM (79,6 persen), dan keterlibatan dalam tindakan intimidasi dalam sejumlah peristiwa kontroversial (61,3 persen).
Hensat menekankan bahwa hasil ini harus menjadi pertimbangan serius pemerintah.
"Ini adalah alasan-alasan yang sangat krusial bagi sejarah Indonesia. Jadi dan ini harusnya bisa menjadi pertimbangan dari pemerintah dalam memutuskan nantinya. Jadi jangan hanya dilihat banyak yang setuju, tapi dilihat juga yang tidak setuju," ujarnya.
Survei dilakukan pada 5–7 November 2025 dengan metode Computerized Assisted Self Interview (CASI), melibatkan responden dari seluruh Indonesia berusia 17 hingga 60 tahun.
- Penulis :
- Aditya Yohan








