Wamen BKKBN Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Karangasem, Tekankan Keamanan dan Mutu Gizi

Pantau - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Subagan, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Kamis, 6 November 2025.

Kualitas dan Kebersihan Makanan Jadi Sorotan

Dalam kunjungannya, Isyana menegaskan pentingnya keamanan pangan dalam pelaksanaan Program MBG dan meminta agar kualitas serta kebersihan makanan dijaga secara konsisten.

Ia menekankan bahwa standar kebersihan tidak boleh hanya diperhatikan saat ada kunjungan, tetapi harus menjadi bagian dari operasional harian.

Program MBG, menurutnya, bertujuan agar ibu dan anak memperoleh gizi terbaik, sehingga aspek teknis di lapangan seperti penyimpanan bahan makanan, kebersihan dapur, dan distribusi makanan harus diperhatikan secara menyeluruh.

Kabupaten Karangasem dinilai telah memiliki sistem pelayanan gizi yang cukup baik, namun tetap perlu perbaikan dari sisi mutu dan higienitas.

Isyana juga menyoroti pentingnya koordinasi antarinstansi guna meningkatkan standar pelayanan di seluruh SPPG.

Dialog dengan Penerima Manfaat, MBG Dinilai Bantu Tekan Stunting

Isyana berdialog langsung dengan para penerima manfaat, salah satunya Kadek Sri (23), ibu dari bayi kembar Wayan dan Putu, yang menyampaikan bahwa bantuan paket gizi sejak masa kehamilan sangat membantu dan berdampak pada berat badan anak yang baik.

Penerima manfaat lainnya, Ketut Ayu Lestari (38), ibu hamil delapan bulan, juga menyampaikan bahwa makanan dari program MBG sangat bermanfaat bagi keluarganya, termasuk anak-anaknya yang menerima makanan bergizi di sekolah.

Isyana menyatakan bahwa kualitas asupan gizi harus terus ditingkatkan dengan menjaga keamanan dan kecukupan kebutuhan gizi sebagai bagian dari strategi menekan angka stunting.

Program MBG diharapkan mampu memperkuat kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.