Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Imbau Waspada Bibit Siklon di Barat Aceh, Picu Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BMKG Imbau Waspada Bibit Siklon di Barat Aceh, Picu Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi
Foto: (Sumber: Sejumlah anak-anak bermain sepak bola dalam genangan banjir di ruas Jalan Sultan Iskandar Muda, Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, saat terjadinya guyuran hujan lebat, Senin (28/4/2025). ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah pantai barat selatan Aceh untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem akibat bibit siklon yang terbentuk di Samudera Hindia bagian barat Aceh, dengan potensi berlangsung hingga Senin, 10 November 2025.

Cuaca Ekstrem dan Ancaman Hidrometeorologi

Bibit siklon tersebut berpotensi menimbulkan hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang dan petir, terutama pada sore, malam, dan dini hari.

Bibit siklon merupakan tahap awal pembentukan siklon tropis yang ditandai dengan tekanan rendah, akumulasi awan cumulonimbus, serta sirkulasi angin terorganisasi.

Meskipun belum berkembang menjadi badai penuh, bibit siklon tetap dapat memicu cuaca ekstrem dan menimbulkan gelombang laut tinggi.

Fenomena ini terjadi akibat penumpukan massa udara yang mendorong pertumbuhan awan konvektif, menghasilkan curah hujan dengan berbagai intensitas.

BMKG juga mengingatkan bahwa kondisi ini dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan sambaran petir.

Dampak Terhadap Pelayaran dan Aktivitas Nelayan

Bibit siklon yang berada di laut berpotensi menyebabkan gelombang tinggi dan berbahaya bagi aktivitas pelayaran, khususnya kapal-kapal kecil dan perahu nelayan.

Masyarakat pesisir dan nelayan diminta untuk berhati-hati, membatasi aktivitas di laut, dan selalu memperhatikan pembaruan informasi cuaca dari otoritas terkait.

BMKG terus memantau perkembangan bibit siklon tersebut dan akan menyampaikan informasi terkini guna mendukung upaya mitigasi risiko cuaca ekstrem di wilayah terdampak.

Penulis :
Ahmad Yusuf