Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ambruknya Lantai Dua MIN 2 Takalar Usai Pengecoran, Kemenag Sulsel Investigasi Dugaan Kelalaian Proyek

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Ambruknya Lantai Dua MIN 2 Takalar Usai Pengecoran, Kemenag Sulsel Investigasi Dugaan Kelalaian Proyek
Foto: Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa Kanwil Kemenag Sulsel Supriyadi Alwi menjawab pertanyaan wartawan merespons ambruknya bangunan lantai setelah di cor pada Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri 2 Kabupaten Takalar di Kantor Kanwil Kemenag Sulsel, Jalan Nuri Makassar, Sulawesi Selatan (sumber: ANTARA/Darwin Fatir)

Pantau - Lantai dua bangunan ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Takalar ambruk usai proses pengecoran pada Selasa, 4 Oktober 2025, mendorong Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan melakukan investigasi atas dugaan kelalaian dalam pelaksanaan proyek konstruksi tersebut.

Kontraktor dan Pengawas Dipanggil, Investigasi Masih Berlangsung

Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa Kanwil Kemenag Sulsel, Supriyadi Alwi, menyampaikan bahwa pihaknya telah memanggil kontraktor pelaksana, perencana, dan pengawas proyek untuk dimintai klarifikasi atas insiden ambruknya segmen I dan II bangunan.

Ketiga pihak yang terdiri dari pelaksana CV Mega Buana Persada, pengawas CV Lingkar Karya Consultant, dan perencana proyek menyatakan bahwa seluruh proses pembangunan telah mengikuti spesifikasi teknis dan prosedur operasional standar yang berlaku.

"Seluruh aspek teknis, spesifikasi, hingga SOP telah dijalankan secara ketat," ungkapnya.

Meski demikian, Supriyadi menegaskan belum ditemukan letak kesalahan secara pasti dan investigasi teknis masih berlangsung guna mengungkap penyebab runtuhnya struktur.

Ia menduga kemungkinan adanya kegagalan pada penyangga sebagai faktor penyebab kejadian tersebut.

Proyek Berlanjut, Kontraktor Bertanggung Jawab atas Kerugian

Proyek pembangunan ruang kelas ini merupakan bagian dari paket jasa konstruksi yang didanai oleh APBN melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2025, dengan nilai kontrak sebesar Rp2,54 miliar lebih dan masa pelaksanaan selama 100 hari kerja sejak 23 September 2025.

Dalam rapat bersama pimpinan Kanwil Kemenag Sulsel, diputuskan bahwa kontraktor pelaksana, perencana, dan pengawas tetap akan melanjutkan pekerjaan hingga proyek selesai.

Segala kerugian material akibat insiden tersebut menjadi tanggung jawab penuh kontraktor pelaksana.

Kanwil Kemenag Sulsel menegaskan tidak akan memberikan kompensasi atau tambahan anggaran atas kejadian ini.

"Risiko kegagalan proyek telah tercantum dalam klausul kontrak, dan insiden ini tidak termasuk kategori force majeure," ia menjelaskan.

Polda Sulsel turut menangani kasus ini dan telah memanggil pihak pelaksana, perencana, dan pengawas untuk memberikan klarifikasi.

Pihak kontraktor juga diminta segera membersihkan lokasi dan mempercepat pembangunan ulang mengingat keterbatasan waktu dan status proyek sebagai bagian dari prioritas nasional.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Mengenai nilai kerugian, Supriyadi menyatakan bahwa estimasi kerugian akan ditentukan oleh tim auditor setelah proyek selesai pada Desember 2025.

Penulis :
Leon Weldrick