
Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, mendesak penguatan sistem sekolah ramah anak setelah insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta yang melukai 54 orang dan diduga melibatkan siswa korban perundungan.
Perlu Kanal Aduan dan Ruang Dialog di Sekolah
Selly menilai sekolah harus memiliki sistem perlindungan anak yang nyata, termasuk kanal aduan aman, pendidikan anti-perundungan, dan ruang dialog antara siswa, guru, serta orang tua.
Menurutnya, tragedi ini menunjukkan belum optimalnya ekosistem perlindungan anak baik di lingkungan sekolah maupun keluarga.
Ia menekankan pentingnya pemulihan psikologis menyeluruh bagi seluruh pihak terdampak, termasuk siswa, guru, staf, dan orang tua.
Dorongan Pembentukan Tim Respons Krisis Sekolah
Selly mendorong pembentukan Tim Respons Krisis Sekolah yang melibatkan psikolog, guru bimbingan konseling, dan perwakilan orang tua guna menangani situasi darurat secara cepat dan efektif.
Ia juga menyoroti pentingnya literasi digital serta komunikasi empatik dari orang tua untuk mendeteksi tekanan psikologis pada anak.
- Penulis :
- Gerry Eka








