Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenkes Perluas Skrining Terpadu TBC ke 100 Puskesmas di 8 Provinsi Prioritas hingga Akhir 2025

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Kemenkes Perluas Skrining Terpadu TBC ke 100 Puskesmas di 8 Provinsi Prioritas hingga Akhir 2025
Foto: (Sumber: Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (tengah) saat memberikan keterangan terkait program penanganan TBC kepada awak media, didampingi Ketua UmumPP Aisyiyah, Salmah Orbayyinah (kiri), dan Rektor Umsida, Hidayatullah (kanan), di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Minggu (9/11/2025). ANTARA/Fahmi Alfian)

Pantau - Kementerian Kesehatan akan memperluas program skrining terpadu tuberkulosis (TBC) guna meningkatkan deteksi dini dan mencegah penyebaran penyakit tersebut di masyarakat.

Program yang saat ini telah dijalankan di delapan puskesmas percontohan, antara lain di Bandung, Bogor, dan Semarang, akan diperluas hingga mencakup 100 puskesmas di delapan provinsi sampai akhir 2025.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa delapan provinsi tersebut merupakan wilayah dengan beban kasus TBC tertinggi di Indonesia.

Provinsi Prioritas dan Fasilitas Layanan

Provinsi yang menjadi target utama perluasan adalah Jawa Barat dengan 234.380 kasus, Jawa Timur 116.538 kasus, Jawa Tengah 107.488 kasus, Sumatera Utara 74.297 kasus, DKI Jakarta 70.258 kasus, Banten 50.298 kasus, Sulawesi Selatan 45.472 kasus, dan Nusa Tenggara Timur 17.928 kasus.

Layanan skrining meliputi rontgen dada, pemeriksaan laboratorium non-POCT, serta penggunaan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang memungkinkan pengambilan sampel melalui metode swab dengan akurasi setara laboratorium.

Skrining dilakukan di puskesmas karena dinilai lebih mudah diakses masyarakat dibanding rumah sakit.

Menkes menegaskan pentingnya deteksi dini sebagai langkah awal pengobatan efektif, mengingat ketersediaan obat TBC saat ini sudah mencukupi.

Bagian dari Program Percepatan Presiden

Penanganan TBC merupakan salah satu dari tiga program percepatan Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan.

Berdasarkan proyeksi Kemenkes, penyakit TBC dapat menyebabkan hingga 125 ribu kematian pada 2025 jika tidak ditangani dengan serius.

Program ini diharapkan mampu menekan angka penularan dan meningkatkan kesembuhan melalui penemuan kasus aktif secara sistematis.

Penulis :
Gerry Eka