
Pantau - Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sepuluh tokoh melalui Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2025, termasuk Soeharto, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Marsinah yang menjadi sorotan publik.
Tiga Tokoh Menonjol dan Makna Kepahlawanan Baru
Soeharto dinilai sebagai simbol stabilitas dan pembangunan nasional, terutama atas keberhasilannya dalam program swasembada pangan dan menjaga stabilitas politik selama masa pemerintahannya.
Gus Dur dikenang sebagai pembela kebebasan, pluralisme, dan hak-hak minoritas, yang memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan toleransi di tengah dinamika politik nasional.
Marsinah, buruh perempuan yang tewas setelah memperjuangkan hak-hak pekerja, disebut sebagai lambang perjuangan rakyat kecil dan keadilan sosial.
Menurut Trubus Rahadiansyah, pengamat dari Universitas Trisakti, penganugerahan ini menunjukkan kedewasaan bangsa dalam menghormati sejarah dari berbagai perspektif.
"Ketiganya melambangkan nilai keteraturan, kebebasan, dan keberanian, yang penting bagi keseimbangan bangsa," ungkapnya.
Dukungan Publik dan Perluasan Makna Kepahlawanan
Survei publik menunjukkan tingginya dukungan terhadap penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto, khususnya atas kontribusinya dalam bidang ketahanan pangan dan kestabilan politik.
Penganugerahan ini juga memperluas makna kepahlawanan, tidak hanya terbatas pada perjuangan fisik atau militer, tetapi juga mencakup kontribusi di bidang moral, sosial, dan kemanusiaan.
Trubus Rahadiansyah menyatakan, "Ini adalah bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa besar yang berdampak luas, tak hanya dalam konteks peperangan."
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf








