
Pantau - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025.
Apresiasi PKB terhadap Penganugerahan Gelar
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, menyampaikan apresiasi atas keputusan pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur.
Ia menilai penghargaan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri karena diberikan bertepatan dengan Hari Pahlawan.
"Suatu kebanggaan bagi warga Nahdliyin hari ini bertepatan dengan Hari Pahlawan, Presiden Prabowo sangat peka terhadap keinginan terdalam hati warga yang cinta akan Gus Dur," ungkapnya.
Daniel menegaskan bahwa gelar tersebut menjadi pengingat atas jasa Gus Dur dalam menyatukan seluruh umat beragama di Indonesia.
"Setelah sekian lama PKB mengusulkan gelar pahlawan akhirnya Bapak Presiden Prabowo menetapkan gelar kepahlawanan nasional kepada guru tercinta kami, Gus Dur," ia mengungkapkan.
Dukungan Fraksi PKB dan Penghargaan kepada Tokoh Lain
Ketua Fraksi PKB DPR RI, Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa Hari Pahlawan harus dijadikan momentum untuk memperkuat semangat persatuan nasional.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam mendukung pemerintahan Presiden Prabowo dalam upaya membangun bangsa.
Gelar Pahlawan Nasional tahun ini diberikan kepada sepuluh tokoh bangsa dari berbagai latar belakang perjuangan.
Selain Gus Dur yang mendapat penghargaan atas perjuangan di bidang politik dan pendidikan Islam, sembilan tokoh lain juga dianugerahi gelar serupa.
Kesembilan tokoh tersebut antara lain: Marsinah (Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan), Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto (Perjuangan Bersenjata dan Politik), Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Perjuangan Hukum dan Politik), Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Pendidikan Islam), Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Perjuangan Bersenjata), Sultan Muhammad Salahuddin (Pendidikan dan Diplomasi), Syaikhona Muhammad Kholil (Pendidikan Islam), Tuan Rondahaim Saragih (Perjuangan Bersenjata), dan Zainal Abidin Syah (Politik dan Diplomasi).
- Penulis :
- Shila Glorya








