
Pantau - Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan bahwa Paviliun Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, merupakan simbol kepemimpinan Indonesia dalam diplomasi hijau global dan pengembangan pasar karbon berintegritas tinggi.
Paviliun ini dirancang sebagai ruang pertukaran pengalaman dan gagasan untuk mewujudkan komitmen internasional sesuai Perjanjian Paris 2015 dan berbagai perjanjian iklim lainnya.
Selama sebelas hari penyelenggaraan COP30, Paviliun Indonesia akan menjadi pusat diskusi, pertemuan bilateral, presentasi program, hingga kolaborasi internasional yang terbuka untuk partisipasi berbagai pihak.
Representasi Diplomasi Iklim Indonesia di Forum Internasional
Hashim berharap kehadiran Paviliun Indonesia mampu merepresentasikan kontribusi nyata Indonesia dalam aksi iklim global serta memperkuat posisi strategis Indonesia di kancah internasional.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyebut bahwa Paviliun Indonesia merupakan bentuk diplomasi lunak yang ditampilkan selama COP30 berlangsung.
Di sisi lain, Indonesia juga mengedepankan pendekatan diplomasi keras melalui pengiriman 130 delegasi yang aktif dalam ruang-ruang negosiasi membahas 13 agenda utama konferensi.
- Penulis :
- Aditya Yohan








