Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Perkuat Tanggap Darurat Lewat Kerja Sama SAR Internasional

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Indonesia Perkuat Tanggap Darurat Lewat Kerja Sama SAR Internasional
Foto: Tangkapan layar Kepala Basarnas Mohammad Syafii dalam dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa 11/11/2025 (sumber: ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Pantau - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memperkuat kapasitas tanggap darurat nasional melalui kerja sama internasional yang mencakup latihan bersama dan peningkatan sistem koordinasi lintas negara.

Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, menyampaikan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta pada Selasa, 11 November 2025.

Latihan Gabungan dan Pelatihan Lanjutan

Sepanjang tahun 2025, Basarnas telah menjalin latihan bersama dengan Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Norwegia.

Kegiatan tersebut melibatkan 388 peserta dari berbagai instansi di 10 daerah strategis.

Selain itu, Basarnas juga menggelar pelatihan lanjutan yang melibatkan 179 pegawai serta tim Indonesia Search and Rescue (INASAR).

"Kerja sama internasional penting untuk memperluas jaringan operasi dan mempersingkat waktu respon dalam misi kemanusiaan," ungkapnya.

Basarnas juga meningkatkan interoperabilitas sistem komunikasi dan prosedur pencarian dan pertolongan (SAR) agar selaras dengan standar internasional yang ditetapkan International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG).

Diplomasi Kemanusiaan di Kawasan Indo-Pasifik

Basarnas menjalin kolaborasi teknis dengan International Maritime Organization (IMO) dan International Civil Aviation Organization (ICAO) sebagai bagian dari upaya penguatan standar operasional.

Menurut Syafii, pertukaran keahlian dan latihan bersama merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan Indonesia di kawasan Indo-Pasifik.

"Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi pusat regional dalam operasi pencarian dan pertolongan," ia mengungkapkan.

Syafii menegaskan bahwa kerja sama lintas negara akan terus diperkuat mengingat meningkatnya risiko bencana global serta tingginya mobilitas manusia di kawasan.

Penulis :
Arian Mesa