
Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan bahwa 78,4 persen masyarakat memberikan penilaian baik terhadap Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) kategori revitalisasi satuan pendidikan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Arus Survey Indonesia (ASI).
Revitalisasi satuan pendidikan ini awalnya ditargetkan menyasar 9.429 sekolah di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, namun realisasinya mencapai 14.071 sekolah penerima manfaat.
"Wujud nyata komitmen tersebut kami buktikan dengan pencapaian di atas target. Untuk di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, dari target awalnya hanya 9.429 sekolah, dalam realisasinya mencapai 14.071 sekolah penerima manfaat. Pencapaian memuaskan juga tercatat di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, semula target hanya 982 naik menjadi 2.000 sekolah," ungkap pihak Kemendikdasmen.
Berdampak Langsung ke Masyarakat Lokal
Program revitalisasi satuan pendidikan dinilai turut memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal karena menerapkan skema pelaksanaan berbasis swakelola dan partisipasi masyarakat.
"Implementasi PHTC Revitalisasi Satuan Pendidikan dilakukan melalui skema swakelola dan melibatkan partisipasi semesta. Dengan pendekatan ini, program tidak hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar serta mendorong pembelian bahan bangunan dari lingkungan setempat sehingga berdampak bagi perekonomian masyarakat setempat," jelas Kemendikdasmen.
Riset dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Universitas Indonesia menunjukkan tingkat persepsi publik terhadap program ini sangat positif, dengan nilai implementasi antara 96,0 persen hingga 98,7 persen.
Perbaiki Lingkungan dan Akses Pendidikan
Survei ASI juga menunjukkan bahwa 29,3 persen masyarakat menilai program ini memberikan dampak terhadap lingkungan belajar yang lebih baik.
Sebanyak 22,2 persen responden menyatakan bahwa revitalisasi menghadirkan ruang belajar yang lebih aman dan nyaman.
Sementara itu, 19,8 persen masyarakat menilai program meningkatkan kualitas pendidikan, dan 9,8 persen menyatakan bahwa program memperluas akses pendidikan.
Persepsi positif juga tercermin dalam riset media sosial, di mana tingkat respons positif terhadap program revitalisasi sekolah mencapai 95 persen.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan







