
Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming memberikan sinyal adanya tambahan insentif bagi kader posyandu dan kepala daerah, dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2025 yang digelar di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Dalam dialognya dengan salah satu kader posyandu asal Blora, Gibran menanyakan sejauh mana dukungan kepala daerah terhadap program penurunan stunting di wilayahnya.
Kader tersebut menyampaikan bahwa kepala daerah memberikan dukungan maksimal, termasuk penyediaan dana makanan tambahan dan pelatihan kader.
Gibran menyampaikan apresiasinya terhadap peran sentral para kader posyandu dalam menekan angka stunting nasional.
"Apapun itu, kader posyandu adalah ujung tombak di lapangan. Kalau nggak ada ibu-ibu ini, mungkin angka-angkanya tidak sebaik ini," ungkapnya.
Sinyal Tambahan Insentif dan Arahan Penurunan Stunting
Dalam kesempatan tersebut, Gibran mengisyaratkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan tambahan insentif bagi kader posyandu dan kepala daerah yang aktif mendorong penurunan stunting.
"Saya kira ini perlu ada sedikit tambahan insentif. Tadi, sebenarnya ada sedikit berita baik dari Pak Menteri Keuangan, tapi sebentar, mau kita konfirmasi dulu ya," ujarnya.
Ia meminta para kader untuk bersabar menunggu kepastian kebijakan tersebut.
"Sabar dulu ya, Ibu. Kita konfirmasi dulu. Termasuk untuk kepala daerah," tambahnya.
Rakornas itu merupakan bagian dari upaya kolaboratif pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting nasional menjadi 14,2 persen pada tahun 2029.
Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Indonesia tercatat sebesar 19,8 persen.
Pemerintah menargetkan angka tersebut turun secara bertahap hingga mencapai 5 persen pada tahun 2045.
- Penulis :
- Aditya Yohan







