
Pantau - Gubernur Papua Mathius Fakhiri mengajukan pembangunan dan rehabilitasi sebanyak 14.882 unit rumah layak huni untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Pemerintah Provinsi Papua Dorong Percepatan Program Perumahan
Usulan tersebut disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa, 11 November, yang membahas pembangunan 3 juta rumah layak huni secara nasional.
Pembangunan dan rehabilitasi rumah direncanakan tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Papua, yaitu Kota Jayapura sebanyak 3.512 unit, Kabupaten Keerom 2.504 unit, Kabupaten Kepulauan Yapen 1.201 unit, Kabupaten Jayapura 2.671 unit, Kabupaten Supiori 1.046 unit, Kabupaten Waropen 471 unit, Kabupaten Sarmi 335 unit, Kabupaten Mamberamo Raya 293 unit, dan Kabupaten Biak Numfor sebanyak 2.849 unit.
Program 3 juta rumah dari Kementerian PKP dinilai sejalan dengan visi pembangunan Papua CERAH (Cerdas, Sejahtera, Harmoni), terutama dalam menekan angka kemiskinan dan memperluas akses masyarakat terhadap hunian yang layak.
"Program ini sangat penting bagi masyarakat kami, khususnya yang belum memiliki tempat tinggal yang layak," ungkap Mathius Fakhiri.
Komitmen Pemerintah Pusat dan Sinkronisasi Data
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh inisiatif tersebut dan akan memastikan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
"Kementerian PKP tentu akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk perumahan yang merupakan terobosan dari Presiden Prabowo," tegas Maruarar.
Ia juga menyoroti perlunya penyelarasan data antara pemerintah pusat dan daerah agar perencanaan dan realisasi pembangunan rumah tepat sasaran.
"Saya juga minta tolong perhatikan data rakyat Papua. Data BPS yang diserahkan akan dikoordinasikan kembali melalui Kepala Dinas terkait dengan Dirjen kami agar bisa nyambung," ia mengungkapkan.
Pemerintah Provinsi Papua berharap agar usulan ini segera ditindaklanjuti melalui kerja sama lintas kementerian agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.
- Penulis :
- Shila Glorya







