
Pantau - Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Agung Budi Waskito, menyatakan bahwa pihaknya menunggu keputusan pemerintah dan Danantara Indonesia terkait penyelesaian utang proyek kereta cepat PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.
WIKA Terbebani Kerugian Besar Akibat Investasi dan Konstruksi
Agung menyampaikan bahwa polemik proyek kereta cepat saat ini tengah ditangani oleh Danantara Indonesia, dan WIKA masih menunggu perkembangan lebih lanjut, termasuk kemungkinan restrukturisasi di KCIC atau pengambilalihan investasi oleh pemerintah.
Ia mengungkapkan, "Apabila proyek tersebut diambil alih oleh pemerintah, hal ini akan berdampak positif bagi WIKA yang saat ini masih menanggung kerugian lebih dari Rp6,1 triliun."
Agung menjelaskan bahwa eksposur WIKA dalam proyek KCIC mencapai Rp6,1 triliun sebagai investor, belum termasuk kerugian tambahan akibat sengketa konstruksi yang masih berlangsung.
Keterlibatan WIKA dalam proyek KCIC terdiri dari dua peran, yakni sebagai investor melalui penyertaan modal pada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan sebagai kontraktor dalam konsorsium High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC).
WIKA menanamkan modal sebesar Rp6,1 triliun melalui PSBI, yang memiliki kontribusi 60 persen dalam proyek KCIC, sementara 40 persen sisanya berasal dari Beijing Yawan HSR Co. Ltd dari Tiongkok.
Sebagai kontraktor lokal satu-satunya dalam konsorsium HSRCC yang beranggotakan tujuh kontraktor, WIKA memiliki porsi pekerjaan sebesar 25 persen, yang mencakup pekerjaan konstruksi bawah seperti fondasi, timbunan, dan galian tanah.
Akibat keterlibatan tersebut, WIKA mencatatkan kerugian secara rutin setiap akhir tahun atau triwulan sebagai dampak dari operasional proyek kereta cepat.
Pemerintah Tengah Bahas Solusi Utang KCIC
WIKA kini terlibat dalam sengketa konstruksi dengan KCIC, yang hingga kini belum menemui titik penyelesaian.
"Apabila sengketa ini tidak mencapai kesepakatan, WIKA akan menelan kerugian besar dari sisi kontraktual," tegas Agung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengonfirmasi bahwa permasalahan utang proyek KCIC akan dibahas secara teknis oleh lintas kementerian bersama Danantara Indonesia.
Ia menambahkan bahwa pemerintah optimistis Danantara Indonesia memiliki sejumlah solusi korporasi untuk menyelesaikan utang proyek Whoosh.
- Penulis :
- Shila Glorya







