
Pantau - Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, menerima insentif fiskal sebesar Rp5,6 miliar dari Kementerian Dalam Negeri sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan dalam menurunkan prevalensi balita stunting dari 6,3 persen pada tahun 2022 menjadi 5,4 persen pada tahun 2024.
Gianyar Tempati Peringkat Kedua Nasional dalam Penurunan Stunting
Insentif fiskal tersebut merupakan bagian dari penghargaan atas kinerja pemerintah daerah dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting tahun 2024.
Dalam Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, Kabupaten Gianyar menempati posisi kedua nasional dalam kategori kabupaten, tepat di bawah Kabupaten Klungkung yang mencatat angka prevalensi 5,2 persen.
Sementara itu, Kota Tanjungbalai berada di posisi ketiga dengan angka 5,6 persen.
Provinsi Bali secara keseluruhan mencatat angka prevalensi balita stunting terendah di Indonesia, yaitu 8,7 persen, berdasarkan hasil SSGI 2024.
SSGI 2024 dilaksanakan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, dengan total target balita sebanyak 313.903 orang, termasuk 5.977 balita di Provinsi Bali.
Pemerintah Kabupaten Gianyar Targetkan Penurunan Lebih Lanjut
Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyampaikan harapannya agar capaian ini menjadi dorongan bagi peningkatan kinerja di masa mendatang.
"Jadikan ini sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja 2026," ungkapnya.
Ia menargetkan angka stunting di Kabupaten Gianyar dapat ditekan hingga 4,5 persen pada tahun 2026.
Sekretaris Daerah Gianyar, Gusti Bagus Adi Widhya Utama, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah.
"Keberhasilan ini sekaligus menegaskan komitmen kami dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui pembangunan sumber daya manusia yang sehat cerdas dan produktif," ia mengungkapkan.
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara perangkat daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, serta dukungan masyarakat luas dalam menjaga tumbuh kembang anak.
- Penulis :
- Leon Weldrick







