Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Papua Pegunungan Genjot Percepatan Proyek Persawahan 2.000 Hektare untuk Perkuat Ketahanan Pangan dan Serap Tenaga Lokal

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Papua Pegunungan Genjot Percepatan Proyek Persawahan 2.000 Hektare untuk Perkuat Ketahanan Pangan dan Serap Tenaga Lokal
Foto: Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol meninjau lokasi PSN di Tulem Distrik Witawaya, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan yang direncanakan membuka lahan persawahan 800 hektare (sumber: Humas Pemprov Papua Pegunungan)

Pantau - Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan mendukung percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional di wilayahnya melalui pembukaan lahan persawahan seluas 2.000 hektare di Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya guna memperkuat ketahanan pangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Tinjauan Wakil Gubernur dan Strategi Lokasi

Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol meninjau langsung kesiapan lahan pertanian di kawasan Tulem, Distrik Witawaya, Jayawijaya yang akan dibuka seluas 800 hektare sebagai bagian awal dari program tersebut.

Kawasan Tulem dinilai strategis karena berada di jantung Kota Wamena, sehingga cocok dijadikan sentra produksi pangan baru yang dapat menjangkau distribusi kebutuhan beras di wilayah pegunungan.

"Tadi kami sudah melihat langsung kesiapan pembukaan lahan, baik di Tulem maupun di Aragolik. Rencana besar kita adalah membuka sekitar 2.000 hektare persawahan di Wamena yang tersebar di beberapa distrik seperti Piramid, Kurulu, Pisugi, Siepkosi, Pugima, Libarek, Muai, Minimo dan salah satunya di Witawaya", ungkapnya.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menghidupkan kembali semangat bertani masyarakat di kawasan pegunungan tengah Papua yang sebelumnya dikenal produktif dalam sektor pertanian.

"Enam puluh tahun lalu, Wamena adalah lumbung padi. Para petani bekerja keras dan sawah-sawah kita produktif, sekarang, kami bangkitkan lagi semangat itu agar Wamena punya stok beras yang cukup, bukan hanya untuk Papua Pegunungan, tapi juga bisa menopang kebutuhan nasional", ia mengungkapkan.

Fokus Ekonomi Rakyat dan Keterlibatan Generasi Muda

Program ini ditegaskan tidak bermuatan politik dan murni untuk kepentingan ekonomi rakyat, dengan pola pemanfaatan lahan berdasarkan prinsip pinjam pakai tanpa mengubah status kepemilikan tanah masyarakat.

"Ini murni untuk kepentingan masyarakat. Tanah yang digunakan tetap milik warga, pemerintah hanya meminjam pakai untuk kepentingan bersama", ujar Ones Pahabol.

Pemerintah berharap proyek ini akan menjadi motor penggerak ekonomi baru, terutama dalam membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal, khususnya anak muda di daerah tersebut.

"Dengan adanya proyek ini, banyak anak-anak muda putra daerah bisa terlibat langsung, baik sebagai operator alat berat maupun tenaga lapangan. Bahkan, mereka nantinya bisa menjadi mentor di kabupaten lain di Papua Pegunungan", katanya.

Proses pembukaan lahan ditargetkan selesai pada Desember 2025 dan selanjutnya akan langsung dilakukan penanaman agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat setempat.

"Kita ingin bergerak cepat. Begitu lahannya siap, kita langsung tanam agar manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat", pungkas Wakil Gubernur.

Penulis :
Arian Mesa