Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Luncurkan Indroyono Soesilo Award, Penghargaan Penginderaan Jauh Asia-Pasifik Pertama untuk Kolaborasi Inovatif

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Indonesia Luncurkan Indroyono Soesilo Award, Penghargaan Penginderaan Jauh Asia-Pasifik Pertama untuk Kolaborasi Inovatif
Foto: (Sumber: Indroyono Soesilo Award. ANTARA/HO.)

Pantau - Indonesia meluncurkan penghargaan penginderaan jauh bertaraf Asia-Pasifik pertama yang menilai kolaborasi lintas sektor dalam riset dan inovasi geospasial pada Konferensi Asian Conference on Remote Sensing (ACRS) 2025 di Makassar.

Terobosan Regional dalam Ekosistem Geospasial

Sekretaris Jenderal Asian Association on Remote Sensing (AARS) Kohei Cho menyebut peluncuran Indroyono Soesilo Award sebagai langkah terobosan dalam sejarah 45 tahun penyelenggaraan ACRS sejak 1980.

"ACRS belum pernah memiliki penghargaan kolaborasi seperti ini. Kami berterima kasih kepada MAPIN atas inisiatif visioner yang memperkuat ekosistem geospasial Asia-Pasifik," ungkapnya.

ACRS 2025 berlangsung pada 27–31 Oktober dan diikuti oleh delegasi dari 17 negara.

Indonesia menjadi tuan rumah setelah Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) memenangkan proses bidding pada forum AARS di Taiwan tahun 2023, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Makassar.

Penghargaan ini dinamai Indroyono Soesilo, pendiri MAPIN dan tokoh diplomasi sains Indonesia yang kini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.

Penamaan tersebut didasarkan pada kontribusinya sejak era 1980-an dalam membangun jejaring penginderaan jauh dan memperkuat kerja sama teknologi geospasial di kawasan Asia.

Empat Kategori Penghargaan dan Standar Penilaian Kolaboratif

Pada penutupan konferensi, diumumkan empat kategori pemenang, dengan penghargaan utama diraih oleh Dr. Andi Besse Rimba dan tim dari JICA Ogata Research Institute, Nippon Koei, dan University of Tokyo atas riset adaptasi banjir di Colombo, Sri Lanka.

Penghargaan juga diberikan kepada tim dari Malaysia, Indonesia, dan Korea Selatan atas inovasi di bidang pemantauan karbon, riset partisipatif komunitas adat, serta teknologi pemetaan drone presisi tinggi.

Ketua Umum MAPIN sekaligus Ketua Dewan Juri, Agustan, menjelaskan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan empat indikator utama, yaitu kekuatan kolaborasi, inovasi ilmiah, dampak sosial dan kebijakan, serta potensi replikasi di negara lain di kawasan Asia-Pasifik.

"Standar ini diharapkan mendorong kualitas riset kolaboratif di kawasan," ujarnya.

Peluncuran Indroyono Soesilo Award menegaskan posisi Indonesia sebagai pelopor diplomasi sains dan pengembangan teknologi penginderaan jauh di Asia-Pasifik, sekaligus memperkuat kontribusi ilmuwan Indonesia dalam membangun jejaring inovasi regional.

Penulis :
Ahmad Yusuf