
Pantau - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital mengumumkan peluncuran akses internet terjangkau tanpa serat optik, sebagai bagian dari upaya untuk mendukung konektivitas digital inklusif di Indonesia. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan wujud visi, komitmen, dan tindakan bersama untuk mewujudkan Indonesia berdaya digital.
Teknologi FWA 5G untuk Konektivitas Lebih Cepat dan Terjangkau
Penandatanganan kontrak komersial antara SURGE, OREX SAI Jepang, dan distributor lokal dilakukan di Jakarta pada Rabu (12/11/2025). Teknologi yang digunakan adalah Fixed Wireless Access (FWA) 5G pada frekuensi 1,4 GHz, yang memungkinkan penyediaan internet berkecepatan tinggi tanpa memerlukan jaringan fiber optik.
"Ini bukan hanya tentang menghubungkan orang. Ini tentang menyediakan akses berkecepatan tinggi yang terjangkau. Teknologi ini dirancang untuk melewati proses pemasangan fiber optik bagi semua orang yang tradisional, mahal, dan memakan waktu," ungkap Nezar.
Menjembatani Kesenjangan Digital dan Memperkuat Ekonomi Digital
Langkah ini sejalan dengan strategi nasional untuk mempersempit kesenjangan digital dan memperkuat ekonomi digital Indonesia. Data menunjukkan bahwa penetrasi internet pita lebar di Indonesia masih rendah dan biaya internet relatif tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.
"Masalahnya bukan hanya teknis, tapi menyangkut keadilan digital. Internet cepat tidak boleh hanya dinikmati segelintir wilayah. Dengan kolaborasi ini, kita bawa akses setara ke seluruh masyarakat," kata Nezar.
Proyek ini merupakan bentuk kolaborasi strategis antara sektor publik dan swasta, termasuk dukungan pemerintah atas penggunaan frekuensi 1,4 GHz. Kerja sama Indonesia-Jepang ini dimulai dengan nota kesepahaman di bidang digital dan komunikasi yang kini memasuki tahap implementasi.
Manfaat Langsung bagi Masyarakat
Proyek ini diharapkan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk pelaku UMKM, sektor pendidikan melalui pendidikan jarak jauh, serta layanan telemedisin yang semakin dibutuhkan di berbagai daerah.
"Kita berbicara tentang masa depan di mana konektivitas berjalan lancar, inovasi didemokratisasi, dan teknologi menjadi mesin penggerak sejati bagi kemajuan nasional," pungkas Nezar.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







