Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Percepat Penanganan Longsor di Cilacap, 13 Korban Ditemukan

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Percepat Penanganan Longsor di Cilacap, 13 Korban Ditemukan
Foto: (Sumber: Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap korban yang masih tertimbun di lokasi bencana tanah longsor, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025). (ANTARA/HO-Basarnas Cilacap).)

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mempercepat proses pencarian, evakuasi, dan penanganan darurat bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Operasi Udara dan Dukungan Pemerintah Pusat

OMC dipusatkan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, menggunakan satu armada pesawat yang diberangkatkan ke wilayah terdampak yang berpotensi mengalami peningkatan curah hujan.

Pada hari Minggu, telah dilakukan tiga sorti penerbangan dengan total 3.000 kilogram bahan semai disebarkan di udara.

Operasi ini dilaksanakan atas arahan Kepala BNPB Suharyanto sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto.

BNPB menyatakan bahwa operasi akan dilanjutkan berdasarkan kondisi lapangan guna menjaga stabilitas cuaca dan mendukung penanganan darurat secara optimal dan aman.

Koordinasi terus dilakukan dengan berbagai instansi untuk memastikan operasi berjalan efektif dan tepat sasaran.

Dampak Longsor dan Proses Pencarian

Longsor terjadi pada Kamis (13/11) pukul 19.00 WIB dan menimbun rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying.

Kepala Kantor SAR/Basarnas Cilacap, Muhammad Abdullah, menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 13 orang setelah jenazah Diah Ramadani (17) ditemukan.

Proses pencarian masih terus berlangsung terhadap 10 korban yang belum ditemukan.

Longsor mengakibatkan kerusakan pada 12 rumah dan mengancam 16 rumah lainnya, meliputi area seluas sekitar 6,5 hektare.

Fenomena tersebut juga menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter dan retakan sepanjang 25 meter.

Penulis :
Gerry Eka