Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Rachmat Gobel Desak Reformasi Budaya Kerja di BUMN Karya

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Rachmat Gobel Desak Reformasi Budaya Kerja di BUMN Karya
Foto: (Sumber : Anggota Komisi VI DPR Rachmat Gobel saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan PT Nindya Karya dan PT Brantas Abipraya di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (17/11/2025). Foto: Farhan/vel.)

Pantau - Anggota Komisi VI DPR, Rachmat Gobel, menegaskan pentingnya reformasi dalam budaya kerja BUMN Karya. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Nindya Karya dan PT Brantas Abipraya yang berlangsung di Gedung Nusantara I, Jakarta, pada 17 November 2025, Gobel mengkritik manajemen dan prospek masa depan perusahaan sektor konstruksi pelat merah tersebut.

Kritik terhadap Budaya Kerja dan Efisiensi

Gobel menyebutkan bahwa banyak BUMN karya masih terjebak dalam pola pikir birokrasi, yang justru menghabiskan anggaran tanpa fokus pada penghematan, bertentangan dengan prinsip efisiensi dan orientasi pada profit. Ia menyoroti lemahnya budaya kerja profesional di perusahaan-perusahaan tersebut yang mempengaruhi hasil kerja dan keberlanjutan operasional.

Lemahnya Pengawasan Internal dan Kualitas Proyek

Gobel juga mengkritik pengawasan internal yang lemah, terutama dalam aspek keuangan, yang ia nilai dapat memengaruhi pengambilan keputusan perusahaan dan arah kebijakan. Ia juga mencatat kualitas pengerjaan proyek yang tidak memenuhi standar internasional, dan membandingkannya dengan proyek konstruksi oleh kontraktor asing, seperti pembangunan Grand Hyatt yang dikerjakan oleh kontraktor Korea.

Perbandingan dengan Negara Lain

Menurut Gobel, negara seperti China telah mengadopsi sistem manufaktur dan metode konstruksi yang lebih efisien, sementara BUMN karya di Indonesia masih mengandalkan metode konvensional yang tidak sebanding dengan perkembangan industri global.

Komisi VI DPR Siap Dukung Perbaikan

Komisi VI DPR berkomitmen untuk mendorong perbaikan BUMN karya, dengan fokus pada peningkatan profesionalisme, tata kelola, dan efisiensi. Gobel menegaskan bahwa Komisi VI akan mendukung proses perbaikan BUMN karya, namun hal tersebut harus dibarengi dengan transformasi nyata dalam manajemen dan budaya kerja.

Penulis :
Ahmad Yusuf