Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komdigi Gelar KIM Talks dalam Festival KIM 2025 untuk Tingkatkan Literasi Digital

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Komdigi Gelar KIM Talks dalam Festival KIM 2025 untuk Tingkatkan Literasi Digital
Foto: (Sumber : Foto: Ketua Tim Pengelolaan Komunikasi Strategis Pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Digital di kegiatan KIM Talks: Dari Kata ke Aksi Nyata (15/11).)

Pantau - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyelenggarakan KIM Talks dalam rangka Festival KIM 2025, yang bertujuan untuk memperkuat konten berkualitas di ruang digital dan meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia.

Pentingnya Literasi Digital di Indonesia

Menurut data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) 2025, pengguna internet di Indonesia mencapai 80,66% dengan lebih dari 140 juta pengguna aktif media sosial. Hal ini menjadikan tantangan besar dalam meningkatkan literasi digital dan menyebarkan informasi yang akurat di dunia maya.

Program Literasi Digital Komdigi

Komdigi terus menjalankan program literasi digital untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat, dengan fokus pada kemampuan praktis dan kemandirian dalam memanfaatkan teknologi, guna mencegah penyebaran hoaks dan informasi palsu.

Peran KIM dalam Meningkatkan Literasi Masyarakat

Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) berperan penting dalam menyebarkan informasi yang akurat dan menangkal hoaks, dengan pendekatan berbasis diskusi, uji, dan aksi nyata yang dilakukan di tingkat desa.

Dukungan untuk Generasi Z

Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang, Mugiya Whardani, menyampaikan dukungannya terhadap peningkatan literasi digital, terutama untuk generasi Z, dengan mengajak mereka menyebarkan konten positif di platform digital.

Pembicara dalam KIM Talks

KIM Talks menghadirkan pembicara inspiratif seperti Herwien Sidhartha (Ketua KIM Mojorejo), Mira Sahid (Pegiat Literasi Digital), dan Nuris Fattahilah (Kreator Konten dan Akademisi) yang berbagi wawasan mengenai pentingnya literasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Empat Pilar Literasi Digital

Mira Sahid mengajak masyarakat untuk mengedepankan empat pilar literasi digital: Cakap, Aman, Budaya, dan Etika (CABE), serta merawat ruang digital agar tetap sehat, aman, dan bermanfaat bagi semua penggunanya.

Teknologi sebagai Pendamping, Bukan Ancaman

Mira juga menekankan bahwa teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), harus digunakan sebagai alat pendamping yang meningkatkan aktivitas digital, bukan untuk merusak atau menggantikan peran manusia dalam interaksi sosial dan pembelajaran.

Pendidikan sebagai Jalan Perubahan

Nuris Fattahilah menginspirasi anak muda untuk terus berjuang melalui pendidikan, membuka peluang baru, dan mengubah kehidupan mereka. Menurutnya, pendidikan adalah kunci untuk membuka jalan perubahan dan kemajuan di dunia digital.

Penulis :
Ahmad Yusuf