
Pantau - Kementerian Kesehatan menginisiasi upacara tabur bunga sebagai penghormatan terhadap tenaga medis yang gugur dalam tugas menangani pandemi COVID-19. Upacara ini bertujuan untuk menghargai pengabdian tenaga kesehatan yang berisiko tinggi selama pandemi.
Penghargaan Terhadap Pengabdian Tenaga Kesehatan
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, menyatakan bahwa upacara ini merupakan bentuk penghormatan kepada 2.087 tenaga medis yang telah gugur selama pandemi. Penghormatan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi dan pengorbanan mereka dalam melawan COVID-19.
Apresiasi dari Keluarga Tenaga Medis
Muhammad Ma’aruf, anak dari almarhumah perawat Dwi Hartatiek, menyampaikan apresiasi terhadap penghormatan ini. Ia menganggapnya sebagai bentuk pengakuan negara terhadap jasa-jasa tenaga medis yang telah berjuang keras di garis depan.
Dwi Hartatiek, Perawat yang Gugur Setelah Terpapar COVID-19
Dwi Hartatiek, yang wafat setelah terpapar COVID-19, telah mengabdi lebih dari 30 tahun sebagai perawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Pengorbanan almarhumah menjadi salah satu contoh nyata dari dedikasi tenaga medis dalam menghadapi krisis kesehatan.
Santunan dan Beasiswa bagi Keluarga Tenaga Medis
Pemerintah juga memberikan santunan serta beasiswa kepada keluarga tenaga medis yang gugur, sebagai bentuk dukungan untuk membantu pendidikan anak-anak mereka yang ditinggalkan.
Upacara Serentak di Berbagai Daerah
Upacara tabur bunga ini dilakukan secara serentak di berbagai daerah, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional, sebagai simbol penghormatan dan solidaritas terhadap tenaga medis yang telah gugur.
- Penulis :
- Aditya Yohan







