
Pantau - Kementerian Sosial mulai menyalurkan bantuan sosial reguler dan bantuan langsung tunai sementara (BLTS) tahap kedua kepada 11,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) baru pada pekan ini.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa penyaluran bansos dan BLTS ini dilakukan berdasarkan hasil verifikasi daerah dan pemutakhiran data oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Proses penyaluran bansos dan BLTS ini mengikuti hasil verifikasi daerah dan pemutakhiran data BPS agar bantuan benar-benar diterima oleh keluarga yang berhak," ungkapnya.
Karena para penerima tahap kedua ini belum memiliki rekening bansos reguler, maka bantuan akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Rincian Bantuan dan Tahapan Penyaluran
Kementerian Sosial mendapat tugas menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, serta BLTS untuk triwulan IV tahun 2025.
Total kuota penerima bantuan sosial pada triwulan IV mencapai 35.046.783 KPM.
Dari jumlah tersebut, terdapat 16,3 juta KPM lama dan 18,7 juta KPM baru yang seluruhnya tercatat dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Setiap KPM akan menerima bantuan dana stimulan dari pemerintah sebesar Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta.
Saifullah mengungkapkan bahwa penyaluran tahap pertama pada Oktober 2025 telah menjangkau 15,7 juta KPM.
Tahap kedua yang dimulai pekan ini ditujukan kepada 11,6 juta KPM yang sudah terverifikasi melalui DTSEN milik BPS.
"Jadi masih ada delapan juta lebih KPM lagi yang akan disalurkan tahap ketiga. Kenapa belum disalurkan, ya, karena datanya masih dalam tahap pemuktahiran," ia mengungkapkan.
Target Rampung Sebelum Akhir Tahun
Saifullah berharap seluruh proses penyaluran bantuan bisa rampung sebelum akhir tahun 2025.
Penyaluran bansos ini juga diharapkan dapat membantu menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi nasional.
Hal ini sesuai dengan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
- Penulis :
- Leon Weldrick








