
Pantau - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza setelah adanya mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Saat ditemui awak media di Bandara IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah, pada Kamis, 20 November 2025, Sjafrie mengungkapkan bahwa TNI sudah menyiapkan satuan untuk bergabung dalam misi di bawah bendera PBB.
"TNI sudah mempersiapkan satuannya untuk tugas-tugas perdamaian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ungkapnya.
Namun demikian, Sjafrie menegaskan bahwa pengiriman pasukan masih menunggu keputusan politik dari pemerintah.
"Kita tunggu keputusan politik dari pemerintah," ia mengungkapkan.
TNI Siapkan Ribuan Personel dan Peralatan
Sebanyak 20.000 pasukan telah disiapkan oleh TNI untuk bergabung dalam misi perdamaian di Jalur Gaza.
Pasukan ini terdiri dari satuan kesehatan serta satuan Zeni atau konstruksi militer.
Selain personel, TNI juga telah mempersiapkan peralatan pendukung seperti alat-alat kesehatan dan perlengkapan konstruksi untuk menunjang misi kemanusiaan.
Misi ini merupakan tindak lanjut dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi pada Senin, 17 November 2025.
Resolusi tersebut disponsori oleh Amerika Serikat dan menetapkan pembentukan International Stabilization Force (ISF) di Gaza.
Mandat ISF dan Dukungan Internasional
ISF akan bertugas selama dua tahun dengan mandat mengamankan perbatasan Gaza, melindungi warga sipil, menyalurkan bantuan kemanusiaan, melatih kembali kepolisian Palestina, serta mengawasi pelucutan senjata Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.
ISF akan beroperasi bekerja sama dengan Israel dan Mesir.
Sebanyak 13 negara anggota Dewan Keamanan PBB memberikan dukungan terhadap resolusi ini, sementara Rusia dan China memilih abstain dalam pemungutan suara.
- Penulis :
- Shila Glorya







