Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gubernur Kepri Imbau Warga Hentikan Pemborosan Pangan untuk Perkuat Ketahanan Daerah

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Gubernur Kepri Imbau Warga Hentikan Pemborosan Pangan untuk Perkuat Ketahanan Daerah
Foto: (Sumber : Gubernur Kepri Ansar Ahmad. ANTARA/Ogen.)

Pantau - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengimbau masyarakat untuk menghindari pemborosan pangan guna meningkatkan efisiensi sumber daya dan memperkuat ketahanan pangan daerah.

Ansar menyampaikan bahwa langkah tersebut sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo dalam mendukung swasembada dan ketahanan pangan nasional.

Ia mengungkapkan bahwa Indonesia setiap tahun mengalami pemborosan makanan dengan nilai mencapai sekitar Rp150 triliun.

Pemerintah Provinsi Kepri terus menggencarkan gerakan penyelamatan pangan sebagai upaya menurunkan kerawanan pangan dan gizi bagi masyarakat.

Upaya itu meliputi pencegahan food waste atau sisa makanan serta mendorong pendonasian makanan berlebih kepada warga yang membutuhkan.

Pangan yang tidak lagi layak konsumsi manusia diarahkan untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kompos, atau bahan kebutuhan industri.

Ansar juga meminta rumah makan, termasuk rumah makan Padang, untuk menghitung ulang porsi sajian agar sesuai kebutuhan pelanggan dan tidak terbuang.

Ia menilai penghentian pemborosan pangan dapat mendukung efisiensi ekonomi, kelestarian lingkungan, dan ketahanan pangan masyarakat Kepri.

“Kita tidak meminta orang makan berlebihan, tapi makan secukupnya”, ungkapnya.

Pemprov Kepri telah menerbitkan Instruksi Gubernur Kepri Nomor: 521/417/DKPPKH tentang Gerakan Selamatkan Pangan Provinsi Kepri melalui Stop Boros Pangan.

Ansar menekankan tujuh langkah utama, yaitu mengambil makanan secukupnya dengan gizi seimbang dan menghabiskannya.

Langkah berikutnya adalah membawa pulang makanan jika ada sisa.

Ia juga meminta masyarakat bijak dalam berbelanja pangan.

Penggunaan wadah yang baik sesuai karakteristik makanan juga menjadi perhatian.

Kebiasaan memeriksa tanggal kedaluwarsa diimbau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ansar mendorong masyarakat mengolah kembali pangan yang berpotensi terbuang menjadi menu variatif tanpa merusak kandungan gizi.

Ia juga menekankan pentingnya mendonasikan makanan berlebih kepada pihak yang membutuhkan.

“Intinya program ini mengajak kita semua berhemat, tidak melakukan pemborosan makanan. Tidak hanya di rumah, tapi dalam acara-acara tertentu agar menggunakan produk makanan dari petani, bukan produk luar negeri", ungkapnya.

Penulis :
Aditya Yohan