Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Infrastruktur Pengendali Banjir di Karangligar Ditargetkan Rampung Tahun Depan, Saan Mustopa Janji Warga Terbebas dari Ancama

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Infrastruktur Pengendali Banjir di Karangligar Ditargetkan Rampung Tahun Depan, Saan Mustopa Janji Warga Terbebas dari Ancama
Foto: Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir bersama Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak saat pertemuan membahas konflik lahan Surabaya, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu 19/11/2025 (sumber: DPR)

Pantau - Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Karawang, Jawa Barat ditargetkan selesai pada tahun 2026.

Ia menyatakan bahwa proyek tersebut sudah mulai dikerjakan tahun ini oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum bersama Kementerian Pekerjaan Umum.

"Sebenarnya sudah tahun yang lalu kita mencari solusi. BBWS Citarum dan Kementerian PU akhirnya melihat lapangan, kita berkomitmen membuat yang namanya pengendali banjir yang mulai tahun ini sudah mulai dikerjakan. Sehingga tahun depan bisa terselesaikan akar masalah dari banjir ini," ungkapnya saat melakukan kunjungan ke lokasi banjir di Karangligar.

Kunjungan Lapangan dan Harapan Warga

Kunjungan ini dilakukan oleh Saan Mustopa bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan beberapa anggota Komisi V DPR RI.

Terakhir kali Saan mengunjungi Desa Karangligar pada Maret 2025.

Warga Desa Karangligar berharap kunjungan ini membawa solusi nyata, karena selama 20 tahun terakhir, wilayah mereka rutin mengalami banjir.

Banjir di wilayah tersebut, menurut laporan media, bisa terjadi 20 hingga 30 kali dalam setahun.

Pada musim hujan, frekuensinya meningkat hingga 4 sampai 5 kali dalam sebulan.

Saan menyebut bahwa infrastruktur seperti pintu air dan tanggul menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah tersebut.

Dampak Banjir dan Komitmen Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Karawang mencatat bahwa banjir tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga mengakibatkan kerugian di sektor pertanian.

Kerusakan ini berdampak secara nasional karena Karawang merupakan lumbung padi utama di Indonesia.

"Banjir yang merendam sawah warga menjadi kerugian nasional," jelas Saan.

Ia menegaskan bahwa pembangunan pengendali banjir akan membantu warga menjalani kehidupan lebih tenang dan stabil.

"Harapannya tentu masyarakat terbebas banjir sehingga mereka punya kepastian menjalankan kehidupannya. Dia ada rasa tenang, nyaman, tidak ada kekhawatiran tiba-tiba banjir. Yang dimiliki mereka hasil kerja kerasnya hilang hanyut dibawa banjir," ia mengungkapkan.

Penulis :
Leon Weldrick