
Pantau - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) resmi menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Utara untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran, terutama mereka yang telah kembali ke tanah air.
Kerja sama ini bertujuan mencetak wirausahawan baru dari kalangan purna pekerja migran melalui pendampingan, pelatihan kewirausahaan, serta akses permodalan dan jaringan usaha.
Menteri P2MI, Mukhtarudin, menyatakan bahwa HIPMI merupakan mitra strategis dalam menghadapi bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
"Dalam menghadapi bonus demografi, HIPMI adalah mitra yang sangat strategis. Pengusaha muda ini memiliki jaringan luas, energi besar, dan semangat kewirausahaan yang bisa kita manfaatkan untuk mencetak generasi produktif," ungkapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Mukhtarudin dalam pertemuan dengan pengurus HIPMI Jakarta Utara di Kantor KP2MI pada Jumat, 21 November 2025.
Bentuk Kolaborasi: Dari Job Fair hingga Kampanye Migrasi Aman
Mukhtarudin menyampaikan bahwa banyak purna pekerja migran yang kembali ke Indonesia dengan modal dan pengalaman, namun masih membutuhkan pendampingan untuk memulai usaha.
HIPMI diharapkan berperan sebagai inkubator kewirausahaan melalui penyediaan modul pelatihan, business matching, serta bantuan akses permodalan.
KP2MI juga mendorong HIPMI untuk membantu promosi aplikasi resmi SISKOP2MI di seluruh jaringannya sebagai upaya mencegah penipuan dan memutus rantai pekerja migran non-prosedural.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati beberapa bentuk kerja sama konkret seperti penyelenggaraan Job Fair Kerja Luar Negeri dan kampanye "Migrasi Aman & Prosedural" yang akan dilaksanakan pada awal 2026.
Mukhtarudin menegaskan bahwa seluruh kegiatan HIPMI dari tingkat daerah hingga nasional akan disisipi materi tentang pelindungan pekerja migran dan pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Target Pelatihan dan Dukungan LPK
Kementerian P2MI menargetkan pelatihan bagi 500.000 pekerja migran terampil, dengan 200.000 di antaranya diproyeksikan untuk bekerja di Jepang.
Sektor prioritas mencakup welder dan hospitality, dua bidang dengan permintaan tenaga kerja tinggi di luar negeri.
LPK milik anggota HIPMI akan dilibatkan sebagai mitra pelatihan untuk mempercepat proses pemberdayaan.
Ketua HIPMI Jakarta Utara, Victor Herryanto, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
"Kami sangat antusias. HIPMI Jakut siap menggelar job fair khusus luar negeri sekaligus kampanye migrasi aman. Kami juga terbuka menjadi business hub bagi para purna pekerja migran yang ingin naik kelas menjadi pengusaha," ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Leon Weldrick








