Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Sumatera Barat hingga 27 November, Waspadai Banjir dan Longsor

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Sumatera Barat hingga 27 November, Waspadai Banjir dan Longsor
Foto: (Sumber:Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan. ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Pantau - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Padang Pariaman, mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) hingga 27 November 2025.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menjelaskan bahwa kondisi ini dipicu oleh penguatan signifikan Monsun Asia yang memicu dominasi Angin Baratan di wilayah Indonesia, termasuk Sumbar.

"Memperhatikan kondisi dinamika atmosfer terkini periode 21-27 November 2025 diperkirakan berada di bawah pengaruh penguatan signifikan Monsun Asia yang memicu dominasi Angin Baratan di wilayah Indonesia, termasuk Sumbar," ungkapnya.

Penyebab Cuaca Ekstrem dan Dampaknya

Penguatan Monsun Asia menyebabkan aliran massa udara lembap dari Samudera Hindia bertemu dengan topografi Bukit Barisan.

Pertemuan ini menimbulkan proses orographic lifting yang intens, sehingga meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

Selain itu, fenomena atmosfer lain seperti IOD negatif, aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial, dan anomali suhu muka laut turut memperkuat pembentukan awan konvektif.

Potensi pembentukan awan konvektif ini meningkat terutama di wilayah pesisir barat dan daerah perbukitan Sumatera Barat.

Kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya peluang terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang, petir, dan kilat.

Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, serta kondisi jalan licin yang membahayakan pengendara.

Daerah Rawan dan Imbauan Kewaspadaan

BMKG Minangkabau mengimbau masyarakat agar meningkatkan kesiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama periode tersebut.

Wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan antara lain:

Kabupaten Padang Pariaman

Kota Pariaman

Kota Padang

Kabupaten Pesisir Selatan

Kabupaten Sijunjung

Kabupaten Kepulauan Mentawai

Kabupaten Pasaman Barat

Kabupaten Agam

Kabupaten Tanah Datar

Kabupaten Solok

Kabupaten Dharmasraya

Kabupaten Solok Selatan

Kabupaten Limapuluh Kota

"Masyarakat diimbau untuk selalu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi dengan mengenali titik-titik rawan bencana termasuk melakukan pembaharuan informasi cuaca sebelum melakukan aktivitas," imbau Desindra Deddy Kurniawan.

Penulis :
Gerry Eka