Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

K.H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah Dorong Islah Terkait Polemik Risalah Rapat PBNU

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

K.H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah Dorong Islah Terkait Polemik Risalah Rapat PBNU
Foto: (Sumber : Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang K. H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah di Jombang, Jawa Timur. ANTARA/ HO-PP Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.)

Pantau - K.H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah, putra pendiri Nahdlatul Ulama (NU) asal Jombang, mendorong adanya islah (perdamaian) terkait risalah rapat yang beredar mengenai tuntutan pemberhentian Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf.

K.H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah Mendorong Islah

K.H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah menyatakan bahwa di lingkungan NU tidak dikenal adanya pemecatan ketua umum PBNU. Ia menyesalkan beredarnya risalah rapat yang tidak jelas sumbernya dan menekankan pentingnya klarifikasi atau "tabayun" untuk menjelaskan isu yang sedang berkembang.

Risalah Rapat yang Mengguncang

Risalah rapat yang beredar pada 20 November 2025 menyebutkan tuntutan agar Gus Yahya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU. Tuntutan tersebut terkait dengan isu narasumber yang diduga berafiliasi dengan Zionisme. Namun, risalah tersebut tidak memiliki tanda tangan Katib Aam PBNU, padahal seharusnya dokumen tersebut ditandatangani oleh Rais Aam dan Katib Aam.

Pernyataan K.H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah

K.H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah mengungkapkan bahwa dia mendengar K.H. Yahya Cholil Staquf dipanggil oleh Rois Aam, namun hanya berdua dan alasan yang diberikan Gus Yahya tidak diterima. Ia menegaskan bahwa sebagai keturunan pendiri NU, mereka harus menyelesaikan masalah ini dengan musyawarah dan secara damai.

Saran untuk Penyelesaian Masalah

K.H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah menyarankan agar masalah ini dapat diselesaikan dengan mengajak kiai sepuh dari lembaga Mustasyar NU untuk mencari solusi terbaik bagi NU dan umat.

Gus Yahya Tidak Berniat Mundur

Gus Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa ia tidak berniat untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU dan akan menjalankan amanah hingga akhir masa jabatan. Ia juga mengklarifikasi bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima surat resmi terkait isu yang beredar, termasuk risalah yang meminta dirinya untuk mundur.

Penulis :
Ahmad Yusuf