
Pantau - TNI Angkatan Laut (TNI AL) menyiapkan prajurit di bidang kesehatan dan konstruksi untuk dikirim dalam misi perdamaian ke Gaza, Palestina, sebagai bagian dari operasi kemanusiaan yang diperintahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Fokus pada Bantuan Kemanusiaan di Gaza
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, menyatakan bahwa pemilihan personel dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat Gaza, khususnya dalam bidang kesehatan dan perbaikan infrastruktur.
"Difokuskan kepada prajurit di bidang kesehatan untuk membantu masyarakat sipil dan prajurit yang membidangi konstruksi, guna melaksanakan perbaikan infrastruktur masyarakat yang hancur di wilayah konflik Gaza," ungkapnya.
Semua personel yang dipilih dipastikan memiliki pengalaman dalam misi operasi militer selain perang (OMSP), baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Tunggul menjelaskan bahwa TNI AL telah siap mengirimkan personel, namun masih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat dan Panglima TNI.
20.000 Prajurit Disiapkan, Tergantung Keputusan Presiden
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa TNI telah menyiapkan hingga 20.000 personel untuk misi kemanusiaan di Gaza.
"Kita maksimalkan 20.000 prajurit kita siapkan, tetapi spesifikasinya kepada kesehatan dan juga konstruksi," ujarnya.
Penugasan pasukan ini bertujuan untuk memperpanjang perdamaian dan mendukung upaya menuju perundingan politik.
"Pasukan yang akan datang itu sifatnya untuk menjaga perdamaian itu bisa berlangsung lebih lama menuju kepada perundingan politik," ia menambahkan.
Selain pengerahan personel, TNI Angkatan Udara (TNI AU) akan terus mengirimkan bantuan logistik secara rutin ke Gaza dengan metode airdrop, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya pada tahun ini.
Terkait waktu keberangkatan, Sjafrie menyebut belum ada jadwal pasti karena keputusan akhir berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Tria Dianti








