Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Eksplorasi Jadi Kunci Peningkatan Lifting Migas, Indonesia Tawarkan 20 Blok Baru pada 2025

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Eksplorasi Jadi Kunci Peningkatan Lifting Migas, Indonesia Tawarkan 20 Blok Baru pada 2025
Foto: Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas Nanang Abdul Manaf menyampaikan paparan dalam acara “Grand Launching Indonesia’s Oil and Gas Exploration 2025” yang digelar di Jakarta, Selasa 25/11/2025 (sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - Ketua Satuan Tugas Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas, Nanang Abdul Manaf, menegaskan bahwa eksplorasi merupakan satu-satunya jalan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas nasional.

"Eksplorasi! Eksplorasi! Eksplorasi! Mari kita terus melakukan eksplorasi," ungkapnya dalam acara Grand Launching Indonesia’s Oil and Gas Exploration 2025 yang digelar di Jakarta pada Selasa, 25 November 2025.

Nanang menambahkan bahwa Indonesia terbuka bagi investasi di sektor hulu migas serta mendorong kolaborasi dengan mitra industri, baik dari dalam maupun luar negeri.

"Baik domestik maupun internasional, peran Anda sangat penting bagi kami untuk mewujudkan ketahanan energi, keadilan energi, dan kemandirian energi," ia mengungkapkan.

Acara peluncuran tersebut mengangkat tema "Membuka Potensi Hulu (Migas) Indonesia: Investasi di Masa Depan Energi Indonesia".

"Saya percaya tidak ada cara untuk meningkatkan produksi minyak dan gas selain eksplorasi. Semoga grand launching eksplorasi migas Indonesia ini menjadi katalis bagi gagasan berani, kemitraan baru, dan tindakan nyata," ujar Nanang.

Jumlah Penawaran Blok Migas Naik Dua Kali Lipat

Sebagai bagian dari strategi eksplorasi, pemerintah meningkatkan jumlah penawaran blok migas baru kepada calon investor.

Pada tahun 2024, jumlah blok yang ditawarkan hanya sekitar 10 blok per tahun.

Namun, mulai 2025, jumlah tersebut meningkat menjadi 20 blok per tahun.

"Dan berpotensi lebih banyak (yang ditawarkan), sejalan dengan arah kebijakan strategis kementerian," ungkap Nanang.

Dari 20 blok yang direncanakan pada 2025, sebanyak 12 blok telah dilelang dalam dua putaran awal.

Satu blok, yaitu Blok Perkasa, dijadwalkan untuk ditandatangani pada hari peluncuran.

Pemenang lelang Blok Perkasa adalah TIS Petroleum (Asia) Pte Ltd, dengan komitmen investasi awal sebesar 2,25 juta dolar AS atau sekitar Rp37 miliar untuk tiga tahun pertama.

Blok ini terletak di lepas pantai Jawa Timur dan memiliki estimasi cadangan sekitar 228 juta barel minyak (MMBO) atau 1,3 triliun kaki kubik gas (TCF).

Penetapan resmi dilakukan melalui Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 87.K/MG.04/DJM/2025 tanggal 3 September 2025.

Delapan blok migas lainnya direncanakan akan ditawarkan dalam lelang putaran ketiga pada akhir tahun ini, sambil menunggu persetujuan menteri.

Produksi Migas Mulai Meningkat Setelah Satu Dekade

Setelah satu tahun menjabat, Nanang Abdul Manaf mencatat peningkatan produksi migas pertama sejak tahun 2016.

Kenaikan ini dipicu oleh keberhasilan pengembangan dua proyek lapangan migas di Blok B Offshore Natuna Selatan oleh operator Medco E&P Ltd.

Dua proyek tersebut adalah Lapangan Forel-Bronang dan Lapangan Terubuk Siput.

"Proyek-proyek ini telah berkontribusi sekitar tambahan 20 ribu barel minyak per hari untuk lifting minyak dan 60 juta kaki kubik gas per hari," jelas Nanang.

Produksi dari lapangan-lapangan baru ini berhasil memperlambat penurunan produksi minyak nasional.

Rata-rata lifting minyak naik dari 580 ribu barel per hari pada 2024 menjadi 582 ribu barel per hari pada 2025.

"Jika NGL (Natural Gas Liquids/cairan gas alam) termasuk, setara 607 ribu barel per hari pada 2025. Menjadikan ini peningkatan produksi pertama sejak 2016," tegasnya.

Penulis :
Shila Glorya